Ikuti Diklat Pecinta Alam, Dua Mahasiswa Tewas
Minggu, 18 Oktober 2015 - 09:44 WIB
Sumber :
VIVA.co.id
- Dua mahasiswa yang diketahui berasal dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, meninggal saat menjalani pendidikan dan pelatihan unit kegiatan mahasiswa pecinta alam di Wana Wisata Sumuran RPH Rejosari, Dusun Bekur, Desa Sumberejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang.
Baca Juga :
Mayat Pria di Bendungan Bekasi Gegerkan Warga
Mereka adalah Yudi Akbar Rizky (18), Mahasiswa UINSA semester 1, warga Sukilolo Park Regency 1/16 Surabaya dan Lutfi Rahmawati (19), mahasiswi warga Jalan Barata Jaya 7/41 Surabaya.
Baca Juga :
Seorang Pria Ditemukan Tewas di Galian Telkom
Ketua umum Mapalsa, Pramudya Nugraha Putra, menuturkan dua korban sedang mengikuti diklat pecinta alam bersama sekitar 17 mahasiswa lain di satu unit kegiatan mahasiswa pecinta alam yang sama di UINSA.
Mereka sedang mengikuti perekrutan anggota baru Mahasiswa Pecinta Alam Sunan Ampel (Mapalsa). Menurutnya, acara itu dilakukan sejak Rabu, 14 Oktober 2015. Sementara kejadian diduga berlangsung pada Sabtu 17 Oktober 2015.
“Pelatihan sejak Rabu sampai sekarang, mungkin fisiknya menurun," kata Pramudya.
Selama diklat banyak kegiatan yang dilakukan, seperti panjat tebing, susur gua, dan mendaki gunung. Lutfi Rahmawati, mahasiswi, dituturkan Pramudya, masih mengikuti kegiatan susur gua pada Jumat malam.
Namun, pada Satu pagi, remaja putri itu tak mengikuti kegiatan rappelling, teknik turun dari tebing di tebing merdeka.
"Ada dua yang drop, tidak ikut kegiatan itu,” katanya.
Selama kegiatan itu, menurut Pramudya, Lutfi hanya melihat saja. Sekitar pukul 13.00, ketika rombongan menyudahi kegiatan, korban tak merespon saat dibangunkan.
“Dia ingin istirahat, tapi ketika dibangunkan sudah tidak ada,” katanya.
Panitia pun segera membawa Lutfi menuju dapur induk yang letaknya sekitar 10 menit perjalanan menggunakan motor, dari lokasi rappelling.
Di dapur induk, panitia menduga Lutfi pingsan dan membawanya ke Puskesmas terdekat.
"Setelah dicek petugas Puskesmas sudah tidak ada (meninggal),” katanya.
Sementara mahasiswa ke dua, Yudi Akbar Rizky meninggal di lokasi berbeda. Setelah kegiatan rappelling, Yudi ikut rombongan berjalan ke pos induk dan izin untuk minum obat dan beristirahat.
Sekitar pukul 16.00 ketika salah satu panitia membangunkan Lutfi, korban sudah tidak merespon panggilan tersebut.
Panitia kemudian membawa Rizky ke RS Wava Husada di Kepanjen. Nahas nyawa Yudi tidak terselamatkan.
Pramudya mengaku, sebelum diklat ada banyak prosedur yang sudah dilalui. Mulai dari tes psikologi, tes kesehatan, disertai penilaian. Peserta juga menjalani cek kesehatan di Puskesmas.
"Dilakukan penjaringan, siapa yang bisa berangkat tes lapangan itu ada tes psikolog dan kesehatannya dulu. Jika peserta benar-benar sehat bisa mengikuti materi diklat lapangan. Dari Puskesmas juga ada, waktu itu ada yang darahnya rendah, disarankan banyak makan sayur,” katanya.
Selain dua mahasiswa meninggal, diketahui terdapat seorang mahasiswa lain yang sempat pingsan dan mendapat perawatan di RS Wava Husada, yaitu Nur Fadilah 19 tahun, mahasiswi semester tiga beralamat di Jalan Baraya Jya 7/41 Surabaya.
Baca Juga :
Seorang Anak di Sleman Kubur Ibunya di Dalam Rumah
Sang anak diduga mengalami gangguan kejiwaan.
VIVA.co.id
7 April 2016
Baca Juga :