Bentrok Aceh Singkil Disebabkan Lemahnya Intelijen
Jumat, 16 Oktober 2015 - 14:25 WIB
Sumber :
- Zulkarnaini Muchtar (Banda Aceh)
VIVA.co.id
- Pertikaian beraroma agama pecah di Kabupaten Aceh Singkil. Sebuah gereja di Desa Sukamakmur Kecamatan Gunung Meriah dibakar massa. Angota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Arteris Dahlan, melihat ada pihak yang sengaja memanfaatkan peristiwa ini.
"Saya sarankan, semua pihak menahan diri. Ini sepertinya ada desain besar," katanya, saat dihubungi, Jumat 16 Oktober 2015.
Baca Juga :
Menko Polhukam: Aceh Singkil Sudah Kondusif
"Walaupun saya sadari betul SKB 2 Menteri potensial bertentangan dengan konstitusi dan sering dipakai sekelompok kecil orang yang intoleran untuk mengganggu kelompok lain. Tetapi, dalam banyak hal SKB juga efektif mencegah konflik," katanya.
Terkait kasus pembakaran gereja di Aceh Singkil, menurutnya permasalahan ada di pemerintah, dalam hal ini intelijen negara. Bukan dipermasalahkan SKB 2 Menteri seperti yang dibicarakan sejak awal.
"Saya heran, kok aksi ribuan massa luput dari pantauan intel. Negara punya banyak intel, tidak hanya BIN, Pemda, polisi, jaksa, TNI punya kekuatan intelijen. Tapi untuk Tolikara dan Singkil terkesan negara tidak hadir," katanya.
Arteris menuntut pemerintah bekerja serius dan berencana untuk meyakinkan seluruh warga negara Indonesia merasa aman dan nyaman. "Manajemen krisisnya pemerintah harus mudah dipahami dan terukur serta efektif," katanya. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Walaupun saya sadari betul SKB 2 Menteri potensial bertentangan dengan konstitusi dan sering dipakai sekelompok kecil orang yang intoleran untuk mengganggu kelompok lain. Tetapi, dalam banyak hal SKB juga efektif mencegah konflik," katanya.