Kisah Lucu Bung Karno Menyapu Istana, Pengawal Ketakutan
- Dody Handoko/Viva.co.id.
VIVA.co.id - Ada satu kebiasaan Bung Karno yang kerap dilakukannya pada pagi dan sore hari, yakni memperhatikan keadaan lingkungan sekitar istana. Sebut saja seputar kebersihannya, keadaan tanaman dan bunga, hingga letak pot-pot bunga apakah masih teratur atau tidak.
Â
Dalam buku "Total Bung Karno" karya Roso Daras, diceritakan suatu pagi seperti biasa Bung Karno jalan-jalan di halaman istana, disertai Sugandhi ajudan presiden dan seorang polisi pengawal pribadi. Melihat bata merah pembatas halaman rumput tidak teratur, ia kemudian memerintahkan Sugandhi membetulkan letak bata merah itu.
Â
Lantas Gandhi ganti menyuruh pengawal pribadi membetulkannya. Langsung Bung Karno berkata, "Ya sudah, kalau kamu tak mau, akan saya kerjakan sendiri."
Bung Karno kemudian membetulkan letak bata merah itu. Karena keki, Gandhi dan pengawal pribadi pun ikut membetulkannya.
Â
Tak cuma itu, pernah Bung Karno menemukan puntung rokok di sekitar pos penjagaan polisi pengawal pribadi yang tidak dibuang ke dalam asbak. Ia lantas bertanya kepada anggota yang bertugas, "Siapa di antara kamu yang suka merokok? Coba keluarkan, rokokmu merek apa?"
Â
Setelah semua petugas jaga mengeluarkan rokok, tidak ada yang cocok dengan puntung rokok yang dipegang Bung Karno. Lalu, ia membuang puntung itu ke asbak di atas meja pos penjagaan dan memerintahkan agar semua tempat di istana selalu bersih. Jangan dikotori puntung rokok.
Â
Diketahui halaman istana banyak pohon besar dan rindang. Termasuk di sekitar tempat penjagaan Polisi Pengawal Pribadi Presiden. Dengan sendirinya, banyak daun kering jatuh di bawahnya.
Melihat itu Bung Karno berhenti dan menyuruh seorang polisi pengawal mencari sapu. Setelah sapu didapat, segera dia memerintahkan membersihkan tempat itu. Ia kemudian meneruskan jalan kaki, dan mengitari halaman istana.
Selanjutnya>>> Banting sapu hingga patah...
Banting sapu hingga patah
Â
Sewaktu anggota polisi pengawal pribadi itu sedang menyapu, datang tukang kebun sambil meminta sapu itu. Sapu diserahkan oleh polisi pengawal kepada tukang kebun. Secara kebetulan Bung Karno melihat adegan serah terima sapu itu.
Ia segera kembali ke pos penjagaan dan meminta sapu dari tukang kebun sambil berkata kepada polisi pengawal tadi, "Baik, kalau kamu tidak mau membikin bersih tempatmu sendiri, Bapak yang akan membersihkannya."
Setelah Bung Karno selesai menyapu dan membersihkan tempat penjagaan, sapu dibanting sampai gagangnya patah.
Â
Pernah juga Bung Karno pagi-pagi masuk di sekitar paviliun di Istana Negara, tempat tinggal polisi pengawal pribadi. Di sini ia melihat tempatnya kotor, kamar mandi dan selokan juga kotor.
Â
Bung Karno memerintahkan seorang polisi pengawal pribadi mencari sapu dan mengumpulkan semua penghuninya. Kemudian, ia berkata, "Lihat, kamu orang saya beri contoh bagaimana caranya membikin bersih tempat kotor ini."
Â
Bung Karno memegang sapu dan terus menyapu serta membersihkan tempat itu. Orang-orang gemetar ketakutan ketika melihat Bung Karno membersihkan tempat itu. Selesai menyapu BK berkata, "Bisa tidak kamu membikin bersih tempatmu sendiri?"
Â
Di Istana Bogor, Bung Karno selalu memeriksa kebersihan sekitar istana, termasuk tempat tinggal para pelayan. Juga garasi dan kandang kuda. Ketika ia sedang memeriksa kebersihan di sekitar istana, ia diikuti seorang polisi pengawal pribadi dan Kapten CPM Soedarto.
Â
Sampai di kandang kuda, sang kapten berkata, "Wah, kandang kuda ini lebih bagus dan lebih bersih dari rumahku."
Mendengar kata-kata itu, Bung Karno langsung mendekati Kapten Soedarto dan berkata, "Kalau begitu, kamu tinggal saja di sini." Semua yang mengikuti Bung Karno tertawa lebar.
Â
Lucunya, di dalam mobil, selain tidak boleh merokok, sopir tidak boleh mengobrol dengan ajudan serta pengawal pribadi. Tidak boleh pula memakai minyak wangi yang baunya bikin pusing kepala. Minyak wangi yang selalu dipakai Bung Karno bermerek Shalimar buatan Prancis.