BNPB Sebut Jarak Pandang dan Kualitas Udara Membaik
- ANTARA/Aswaddy Hamid
VIVA.co.id - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan operasi darurat asap akibat kebakaran hutan masih terus dilakukan secara intensif.
Berbagai cara dilakukan mulai dari operasi udara dan darat, penegakan hukum, sosialisasi dan pelayanan kesehatan di Sumatera dan Kalimantan.
"Data sementara total hutan dan lahan terbakar mencapai 1,7 juta hektare. Dari 1,7 juta areal terbakar itu di Kalimantan 770 ribu ha, 35,9 persen di antaranya lahan gambut. Sedangkan di Sumatera, areal terbakar seluas 593 ribu ha, 45,9 persen di antaranya lahan gambut dan 221.704 ha areal terbakar berada di Sumatera Selatan. Angka ini pasti akan bertambah, karena kebakaran masih terus berlangsung," ujar Sutopo dalam rilisnya, Sabtu 10 Oktober 2015.
Sutopo menjelaskan, berdasarkan pantauan Satelit Terra Aqua pada Sabtu (10-10-2015) terdapat 936 hotspot (titik api), yaitu Sumatera 91 titik (Lampung dua, Sumsel 89), dan Kalimantan 845 titik (Kalbar lima, Kalsel 52, Kalteng 628, Kaltim 159, dan Kaltara satu).
Sutopo mengatakan, titik yang menjadi pusat api mulai berkurang. Artinya, pasokan asap juga mulai berkurang, sehingga jarak pandang ikut membaik.
Jarak pandang di Padang 1.500 meter berasap, Pekanbaru 4.000 meter berasap, Jambi 1.000 meter berasap, Palembang 7.000 meter berawan, Pontianak 2.000 meter berasap, Palangkaraya 200 meter berasap, dan Banjarmasin 9.000 meter cerah.
Ia juga menyatakan, kualitas udara ikut membaik karena indikator ISPU di beberapa daerah mulai menurun dan masuk kategori sedang. (asp)