Kapolri: WNI Hilang di Saudi Kemungkinan Diculik Intelijen

Ilustrasi/Penculikan
Sumber :
  • www.osce.org
VIVA.co.id
- Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi Badrodin Haiti angkat bicara soal satu warga negara Indonesia yang diculik di Arab Saudi atas nama Suparto Bin Rais Cuniran. Kapolri menduga Suparto yang tinggal di Thammer Abdul Aziz Al Saad, Riyadh, Arab Saudi diculik oleh intelejen setempat pada 18 September lalu.

"Dugaan muncul diambil intelijen atau kepolisian setempat  karena dia telah melakukan tindak pidana sebelumnya," kata Badrodin saat dikonfirmasi pada Kamis 8 September 2015.

Mantan Kapolda Jawa Timur itu menuturkan, jika Suparto benar-benar terbukti melakukan tindak pidana, maka dia akan kepada proses hukum yang berlaku di Saudi.

"Kalau itu kriminal murni, ya kita serahkan ke sana saja (Arab Saudi)," Badrodin menambahkan.
Myanmar Diterpa Gempa, WNI Dipastikan Aman

Menurutnya, sampai sekarang Tenaga Kerja Indonesia asal Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur masih belum diketahui keberadaanya. Meskipun dari Kedutaan Besar Indonesia di Arab Saudi sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat.
Pembebasan WNI Sandera Abu Sayyaf Masih Kewenangan Filipina

"Tadi lagi dikroscek sama perwakilan pemerintah kita dengan otoritas di sana," katanya.
WNI Disandera, Kemlu Janji Kabari Perkembangan Terbaru

Suparto yang berprofesi sebagai supir diculik oleh orang tidak dikenal pada tanggal 18 September 2015.

"Dia ke tempat temannya numpang salat, lalu didatangi tiga orang terus dibawa pakai mobil," kata Badrodin menjelaskan.

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, Suparto diculik di wilayah Esbelia, Arab Saudi. Hingga saat ini, motif penculikan belum diketahui.


Tetapi, Iqbal menegaskan motif pelaku bukan untuk meminta uang tebusan. 

Sebab, hingga saat ini belum ada pihak yang mengklaim sebagai penculik atau meminta dana tebusan.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya