Elanto Unggah Tiga Video Dugaan Polantas Nakal di Youtube
Selasa, 6 Oktober 2015 - 13:49 WIB
Sumber :
- ANTARA/Regina Safri
VIVA.co.id -
Setelah membuat heboh netizen dengan mengunggah video menghentikan rombongan moge Harley Davidson beberapa bulan yang lalu, kini Elanto Wijoyono kembali mengunggah tiga video dugaan polisi lalu lintas yang nakal ke Youtube. Polresta Yogyakarta pun langsung menindaklanjuti dengan memeriksa anggota polisi lalu lintas yang dilakukan oleh provost Polresta Yogyakarta.
Jika sebelumnya Joyo --panggilan akrab Elanto-- menghentikan rombongan moge dengan target "Jogja Tidak Dijual" kini Joyo mengaku mengunggah tiga video ke Youtube yang terkait petugas lalu lintas agar masyarakat tahu bahwa mereka punya hak untuk mengontrol aparat negara.
"Masyarakat di sini punya peran untuk mengontrol aparat negara. Tolong jelaskan apa yang terjadi? (di pos lantas Pojok Beteng Wetan) Jalan Brigjen Katamso Yogyakarta," kata Joyo, Selasa, 6 Oktober 2015.
Joyo yang juga aktivis lingkungan ini mengaku tidak punya maksud memojokkan aparat kepolisian ataupun menyerang institusi polisi. Namun, hal itu sebagai ungkapan atas masih maraknya tindak korupsi di institusi negara dan hal tersebut meresahkan masyarakat.
"Saya di situ tidak menuduh, namun menyampaikan keresahan masyarakat bahwa di institusi negara masih banyak praktek korupsi," ujarnya.
Selain itu, video yang sudah diunggah oleh Elanto tersebut juga dimaksudkan sebagai aksi kritiknya terhadap kasus yang menimpa seorang mahasiswa, AF alias Adlun, di Ternate. Ia dikriminalisasi karena mengunggah aksi oknum kepolisian lalu lintas yang sedang menerima suap. Tindakan yang dilakukan AF itu dianggap mencemarkan nama baik dan merugikan institusi Kepolisian.
"Polisi seharusnya tidak mengkriminalisasi dalam perkara Adlun, namun melakukan klarifikasi," tuturnya.
Sebelumnya, Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Prihartono Eling Lelakon, Senin, 5 Oktober 2015, mengatakan petugas Provost Polresta Yogyakarta sudah memeriksa anggota yang berada di pos polisi Perempatan Jalan Brigjen Katamso-Jalan Parangtritis atau di pos Polisi Pojok Beteng Wetan, Yogyakarta.
Baca Juga :
Raja Yogya: Pengendara Motor Gede Jangan Arogan
Eling enggan berkomentar terkait cara Joyo menyampaikan kritik atas tindakan salah satu anggota yang diunggah melalui media sosial. Namun demikian, Eling berharap masyarakat yang mengetahui tindakan tidak benar dari anggota lebih baik disampaikan ke provost.
"Silakan dicatat, nama, pangkat dan kesatuannya. Pasti akan kita tindaklanjuti," ungkapnya.
Prihartono Eling Lelakon mengaku ini merupakan cara untuk membangun polisi ke depan lebih baik. "Ini evaluasi kita agar kepolisian ke depan semakin baik," katanya.
Seperti dikutip dari akun facebook, Elanto mengunggah sebuah video Minggu, 4 Oktober 2015 pagi dengan diskripsi sebagai berikut :
03/10 – Ada Apa di Pos Polisi Jokteng Wetan ?#‎Jogja Ini? (3) – habis: http://t.co/I9kXiCmbdF via @YouTube
Tempat: Perempatan Jl Brigjen Katamso – Jl Parangtritis, Yogyakarta
Pukul: antara 17.00 – 17.30
Video (1) : https://www.youtube.com/watch?v=sImBRZDSMDk
Sebuah truk bermuatan pasir berhenti di utara pos polisi. Kernet truk (baju biru) turun dan jalan kaki menuju pos polisi. Dia masuk pos polisi selama beberapa detik saja dan kemudian jalan keluar kembali ke truk. Saya tanya baru saja memberikan apa ke polisi, dia tidak mau jawab. Saya masuk pos polisi dan menanyakan apa yang baru saja diberikan oleh kernet truk tadi kepada 3 polisi yg ada di dalam pos. Namun, tidak ada satu pun petugas yang mau menjawab. Satu per satu mereka menghindari saya.
Video (2) : https://www.youtube.com/watch?v=TOq7dKY3yzo
Saya keluar pos polisi dan berdiri di utara pos. Selang beberapa saat ada satu orang polisi datang ke pos polisi. Beberapa waktu kemudian, dia menghampiri saya. Dia mengajak saya bicara di dalam pos polisi. Saya menolak ajakannya. Saya minta untuk bisa bicara di luar pos polisi saja, tapi dia menolak. Tidak ada kesepahaman, akhirnya dia kembali masuk ke pos polisi. Petugas ini menolak sebutkan identitasnya.
Video (3) : https://www.youtube.com/watch?v=–XES2wiLQY
Satu truk bermuatan pasir kembali berhenti di utara pos polisi. Kernet truk (berbaju hijau) turun dan menuju pos polisi. Namun, sebelum masuk pos polisi, seorang ibu warga yg tinggal di belakang pos polisi, menghadangnya dan membisikkan pesan ke kernet tersebut. Kernet itu tak jadi masuk pos polisi dan saya tanya akan memberikan apa. Dia tidak mau mengaku ketika saya tanya apa yang ada dalam genggaman tangannya. Polisi yang tadi hampiri saya di trotoar mencegah saya untuk menayai kernet truk tersebut. Namun, dia tidak berani melangkah jauh dari pos polisi. Kernet itu sempat memberikan semacam tanda kepada petugas di dalam pos polisi, tapi petugas tsb menggelengkan kepala. Kernet tsb akhirnya kembali ke truk dan lanjutkan perjalanan.
Tempat: Perempatan Jl Brigjen Katamso – Jl Parangtritis, Yogyakarta
Pukul: antara 17.00 – 17.30
Video (1) : https://www.youtube.com/watch?v=sImBRZDSMDk
Sebuah truk bermuatan pasir berhenti di utara pos polisi. Kernet truk (baju biru) turun dan jalan kaki menuju pos polisi. Dia masuk pos polisi selama beberapa detik saja dan kemudian jalan keluar kembali ke truk. Saya tanya baru saja memberikan apa ke polisi, dia tidak mau jawab. Saya masuk pos polisi dan menanyakan apa yang baru saja diberikan oleh kernet truk tadi kepada 3 polisi yg ada di dalam pos. Namun, tidak ada satu pun petugas yang mau menjawab. Satu per satu mereka menghindari saya.
Video (2) : https://www.youtube.com/watch?v=TOq7dKY3yzo
Saya keluar pos polisi dan berdiri di utara pos. Selang beberapa saat ada satu orang polisi datang ke pos polisi. Beberapa waktu kemudian, dia menghampiri saya. Dia mengajak saya bicara di dalam pos polisi. Saya menolak ajakannya. Saya minta untuk bisa bicara di luar pos polisi saja, tapi dia menolak. Tidak ada kesepahaman, akhirnya dia kembali masuk ke pos polisi. Petugas ini menolak sebutkan identitasnya.
Video (3) : https://www.youtube.com/watch?v=–XES2wiLQY
Satu truk bermuatan pasir kembali berhenti di utara pos polisi. Kernet truk (berbaju hijau) turun dan menuju pos polisi. Namun, sebelum masuk pos polisi, seorang ibu warga yg tinggal di belakang pos polisi, menghadangnya dan membisikkan pesan ke kernet tersebut. Kernet itu tak jadi masuk pos polisi dan saya tanya akan memberikan apa. Dia tidak mau mengaku ketika saya tanya apa yang ada dalam genggaman tangannya. Polisi yang tadi hampiri saya di trotoar mencegah saya untuk menayai kernet truk tersebut. Namun, dia tidak berani melangkah jauh dari pos polisi. Kernet itu sempat memberikan semacam tanda kepada petugas di dalam pos polisi, tapi petugas tsb menggelengkan kepala. Kernet tsb akhirnya kembali ke truk dan lanjutkan perjalanan.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Eling enggan berkomentar terkait cara Joyo menyampaikan kritik atas tindakan salah satu anggota yang diunggah melalui media sosial. Namun demikian, Eling berharap masyarakat yang mengetahui tindakan tidak benar dari anggota lebih baik disampaikan ke provost.