Rayakan Hari Batik dengan Berlari
Jumat, 2 Oktober 2015 - 09:14 WIB
Sumber :
VIVA.co.id
- Sebagai bentuk kecintaan terhadap batik, sebuah kelompok pecinta olahraga lari, berlari keliling kota dengan menggunakan atribut yang bernuansa batik.
Dengan menggunakan atribut bernuansa batik seperti baju, celana pendek, blangkon, kaos, syal dan sebagainya, sekitar 35 pelari yang tergabung dalam Indorunners Madiun, malam tadi, Kamis 1 Oktober 2015, merayakan Hari Batik Nasional.
"Malam ini, untuk memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober, kita melakukan olahraga menggunakan atribut yang berbuansa batik," kata Kordinator Indorunner Madiun, Qadar Muntaha.
Menurut Taha, bentuk kecintaan terhadap batik yang diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpiece of the Oral and Intangible Haritage of Hummanity), kaos seragam Indorunners Madiun, dibuat dengan menambahkan ornamen batik pada lengan kanan.
Lari menggunakan batik, menurut Taha, bukan kali pertama dilakukan oleh Indorunner.
"Pertama kali diadakan pada 2 Oktober 2011, berlari menggunakan batik, sebagai bentuk kecintaan terhadap batik nasional. Bahkan, malam ini, sebanyak 34 regional Indorunners di seluruh Indonesia, melakukan batikRUN berkeliling kota di regional masing-masing," jelas Taha.
Taha menambahkan, setidaknya setelah batik ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi oleh UNESCO pada tahun 2009, kalangan muda tidak lagi malu menggunakan batik.
"Ya mengapa harus malu menggunakan salah satu budaya yang kita miliki. Dengan menggunakannya berarti ikut menjaga budaya itu terus ada dan berkembang di masyarakat,” ujarnya.
Laporan: Adib Ahsani (Madiun)
Menurut Taha, bentuk kecintaan terhadap batik yang diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpiece of the Oral and Intangible Haritage of Hummanity), kaos seragam Indorunners Madiun, dibuat dengan menambahkan ornamen batik pada lengan kanan.
Lari menggunakan batik, menurut Taha, bukan kali pertama dilakukan oleh Indorunner.
"Pertama kali diadakan pada 2 Oktober 2011, berlari menggunakan batik, sebagai bentuk kecintaan terhadap batik nasional. Bahkan, malam ini, sebanyak 34 regional Indorunners di seluruh Indonesia, melakukan batikRUN berkeliling kota di regional masing-masing," jelas Taha.
Taha menambahkan, setidaknya setelah batik ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi oleh UNESCO pada tahun 2009, kalangan muda tidak lagi malu menggunakan batik.
"Ya mengapa harus malu menggunakan salah satu budaya yang kita miliki. Dengan menggunakannya berarti ikut menjaga budaya itu terus ada dan berkembang di masyarakat,” ujarnya.
Laporan: Adib Ahsani (Madiun)
Baca Juga :
Batik Generasi Muda Danar Hadi dengan Sentuhan Modern
Harga batik dimulai Rp250 ribu hingga Rp1 juta.
VIVA.co.id
4 November 2016
Baca Juga :