Isu Perkosaan Mereda, Pengungsi Rohingya Mulai Tenang
Jumat, 2 Oktober 2015 - 06:56 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Rahmad
VIVA.co.id
- Usai merebaknya isu pemerkosaan terhadap perempuan pengungsi asal Rohingya, kondisi di Blang Adoe, Aceh Utara, perlahan mulai kondusif. Para pengungsi yang sebelumnya sudah mengemasi barang dan mengancam pergi sudah kembali ke barak masing-masing.
“Saat ini kondisi shelter sudah kondusif dan aman," kata salah seorang relawan di barak pengungsi Rohingya, Zainal Bakri, di Blang Adoe, Aceh, kepada VIVA.co.id, Kamis 1 Oktober 2015.
Pemerintah Aceh Utara mengambil alih penanganan pengungsi Rohingya yang ditempatkan di kamp pengungsi Blang Adoe. Bupati setempat mengeluarkan Surat Keputusan (SK) baru terkait penanganan pengungsi.
SK baru tersebut dikeluarkan setelah muncul banyak polemik penanganan para pengungsi. Selama berada di kamp pengungsian yang diberi nama Shelter, pengungsi terkesan hanya dikelola oleh organisasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Komite Nasional Solidaritas untuk Rohingya (KNSR).
“Dulu waktu Rohingya pindah dari BLK ke Shelter, seharusnya semua pihak terkait harus ikut pindah, tapi kenyataannya hanya ACT saja yang pindah. Makanya terkesan ACT yang menguasai sendirian,” ujar Mustafa Tiba, Ketua KNSR Aceh.
Mustafa juga membantah jika pihak ACT melarang organisasi lain masuk dan ikut berpartisipasi mengelola pengungsi. Barak tersebut dibangun oleh ACT dengan dana lebih dari Rp10 miliar di atas tanah Pemkab Aceh Utara seluas 5 hektare. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pemerintah Aceh Utara mengambil alih penanganan pengungsi Rohingya yang ditempatkan di kamp pengungsi Blang Adoe. Bupati setempat mengeluarkan Surat Keputusan (SK) baru terkait penanganan pengungsi.