Kata Putra DN Aidit Soal Rekonsiliasi Tragedi 1965
- ANTARA/Rosa Panggabean
VIVA.co.id - Ilham Aidit, putra kelima Ketua Central Committee Partai Komunis Indonesia (CC PKI), Dipa Nusantara Aidit, berharap rekonsiliasi terkait dengan tragedi 1965 dilakukan secara bermartabat.
"Kami mengharapkan rekonsiliasi yang bermartabat. Pemahaman rekonsiliasi ini banyak sekali, dari mulai yang baik sekali, sampai sekadar bertemu bersalaman dan saling memaafkan. Tanpa jelas masalahnya apa, minta maaf untuk apa dan memaafkan untuk hal apa," katanya.
Lihat video lengkap Ilham Aidit
Karena bila ada pilihan rekonsiliasi, maka itu harus dilakukan dengan baik, bermartabat dan memuliakan korban kembali kepada martabatnya. Menurut Ilham, rekonsiliasi adalah merajut dan memulihkan kambali konfilk berdarah pada masa lalu untuk masa depan, poinnya saling memaafkan.
"Ada prasyarat yang sebaiknya dilakukan, seperti adanya pengakuan perbuatan, dan bila terjadi perbuatan lalu minta maaf, kalau sudah jelas apa yang sebenarnya terjadi harus diceritakan bukan benar dan salah, baru rehabilitasi. Orang sering memilih, rekonsiliasi hanya cukup minta maaf," katanya.
Ditambahkan lagi oleh Ilham, rekonsiliasi harus diwujudkan untuk generasi berikutnya. Pihak yang kuat, yang pernah keliru di masa lalu dan meminta maaf kepada korban sangat mulia, ada jiwa kesatria yang bisa diwariskan kepada generasi muda.
"Sebaliknya, korban yang sudah lama menderita, tanpa tahu sebabnya, tanpa diadili setelah bertahun-tahun dipenjara, bisa memaafkan kalau ada yang minta maaf, ada jiwa besar yang bisa diwariskan," katanya. (one)