Petani Lumajang Dibunuh, Netizen Mengutuk Keras
- ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
VIVA.co.id - Dua petani asal Desa Selok Awar-awar, Lumajang, Jawa Timur, disiksa oleh kelompok orang tak dikenal, Sabtu 26 September 2015. Satu di antaranya yakni, Samsul alias Salim Kancil, pun tewas dalam kondisi mengenaskan. Sementara satu warga lagi yakni Tosan dalam kondisi kritis.
Penganiayaan dan pembunuhan ini dilakukan secara terbuka dan disaksikan oleh warga. Namun tak ada satu pun warga yang berani.
Baca Juga:
Diduga kuat pemicunya adalah penolakan warga terhadap aktivitas tambang pasir di desa mereka. Hingga kini respons atas kasus kekerasan itu terus bergulir.
Di linimassa Twitter, netizen mengutuk keras aksi biadab tersebut. Mereka berharap pemerintah memberikan sanksi tegas terhadap siapa pun yang terlibat.
Berikut sejumlah reaksi netizen terkait kejadian tragis tersebut.
Lagi PETANI dibunuh krn menolak tambang di Lumajang. Hebat kalian pemerintah yg slalu lindungi Mafia! #tinjumusuhalam pic.twitter.com/u0MXXAkLEu
— melanie subono (@melaniesubono) September 28, 2015
Dari Mesuji, Tebo (Jambi), hingga Rembang, Urutsewu, dan kini Lumajang. Gambar besarnya adalah konflik agraria. Fundamental ekonomi rakyat.
— Dandhy Laksono (@Dandhy_Laksono) September 27, 2015
Penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia di Lumajang, Polda Jatim menahan 17 tersangka, memeriksa lebih 23 saksi.*Pakde Karwo*
— Pakde Karwo (@pakdekarwo1950) September 27, 2015
Marah sekali menerima laporan ttg Salim, petani Lumajang yg digebuki di depan balai desa, smp murid & guru TK di situ lari ketakutan.
— Alissa Wahid (@AlissaWahid) September 26, 2015
Kaum proletariat bukan untuk diinjak. Tangkap anjing-anjing keparat itu hingga ke akar-akarnya #salamkancil #mengenang petani mati #Lumajang
— joo (@joddihernandez) September 28, 2015