Bulan Purnama, Daerah Ini Wajib Matikan Listrik
Minggu, 27 September 2015 - 11:09 WIB
Sumber :
- REUTERS/Paul Hanna
VIVA.co.id
- Malam ini, Minggu 27 September 2015, Indonesia akan mengalami bulan purnama. Bupati Purwarkata, Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengeluarkan instruksi malam purnama tanpa listrik.
Inisitiaf bupati eksentrik ini, dalam pelaksanaannya akan dimulai pada malam ini. Dedi meminta kesadaran seluruh masyarakatnya untuk mematikan lampu penerangan di luar ruangan dimulai pukul 19.00 hingga 21.00 WIB.
"Saya meminta kesadaran masyarakat, untuk mematikan lampu di luar rumah, saat purnama muncul." Kata Dedi.
Selain itu, Dedi juga akan mematikan lampu penerangan jalan umum di wilayah perkotaan.
Dedi menyatakan, tak ada unsur mistis atas penerapan mematikan listrik saat bulan purnama. Menurutnya, ia ingin mengajak warganya kembali ke alam. Dengan tujuan agar purnama dapat memunculkan daya nalar dan arah pemikiran yang positif.
“Ini bukan mistis, tapi bisa dirasakan dengan hanya diterangi cahaya bulan purnama, akan tercipta keheningan. Saat itu, kita akan bisa khusyuk untuk berbuat apa saja, termasuk tata cara mensyukuri ciptaan Tuhan” ungkap Dedi.
Selain mewajibkan masyarakat mematikan lampu di luar ruangan, Dedi juga meminta masyarakatnya untuk keluar dari rumah saat purnama. Sehingga suasana malam purnama menjadi sebuah pembelajaran hidup.
Menurut Dedi, saat ini orang sudah tak lagi peka dengan alam, padahal keindahan dan kemolekan purnama dahulu kerap ditunggu serta menjadi momen indah dalam kehidupan.
Khusus bagi para pelajar Dedi meminta mereka untuk menggambarkan suasana purnama, baik dengan cara menggambar, membuat cerita, hingga puisi tentang purnama. Permintaan ini pun menjadi tugas sekolah.
Instruksi bupati tersebut mendapatkan tanggapan beragam dari masyarakat. Mulai dari pemikiran mistis, horor, hingga tanggapan positif.
"Bagus juga, nanti kita bisa menikmati purnama seperti masa lalu. Saya juga rindu masa kecil ketika purnama kita bisa bermain di halaman rumah dengan beragam permainan tradisional, tanpa alat penerangan." Kata Tasman ( 52), warga Maracang Purwakarta.
Laporan: Jay Ajang Bramena
Baca Juga :
Sepekan Lebih Listrik Nias Padam, Ini Upaya PLN
Selain itu, Dedi juga akan mematikan lampu penerangan jalan umum di wilayah perkotaan.
Dedi menyatakan, tak ada unsur mistis atas penerapan mematikan listrik saat bulan purnama. Menurutnya, ia ingin mengajak warganya kembali ke alam. Dengan tujuan agar purnama dapat memunculkan daya nalar dan arah pemikiran yang positif.
“Ini bukan mistis, tapi bisa dirasakan dengan hanya diterangi cahaya bulan purnama, akan tercipta keheningan. Saat itu, kita akan bisa khusyuk untuk berbuat apa saja, termasuk tata cara mensyukuri ciptaan Tuhan” ungkap Dedi.
Selain mewajibkan masyarakat mematikan lampu di luar ruangan, Dedi juga meminta masyarakatnya untuk keluar dari rumah saat purnama. Sehingga suasana malam purnama menjadi sebuah pembelajaran hidup.
Menurut Dedi, saat ini orang sudah tak lagi peka dengan alam, padahal keindahan dan kemolekan purnama dahulu kerap ditunggu serta menjadi momen indah dalam kehidupan.
Khusus bagi para pelajar Dedi meminta mereka untuk menggambarkan suasana purnama, baik dengan cara menggambar, membuat cerita, hingga puisi tentang purnama. Permintaan ini pun menjadi tugas sekolah.
Instruksi bupati tersebut mendapatkan tanggapan beragam dari masyarakat. Mulai dari pemikiran mistis, horor, hingga tanggapan positif.
"Bagus juga, nanti kita bisa menikmati purnama seperti masa lalu. Saya juga rindu masa kecil ketika purnama kita bisa bermain di halaman rumah dengan beragam permainan tradisional, tanpa alat penerangan." Kata Tasman ( 52), warga Maracang Purwakarta.
Laporan: Jay Ajang Bramena
Baca Juga :
Klaim Surplus, Listrik di Sulawesi Justru Padam 8 Jam
Pemadaman dilakukan karena ada kendala konstruksi jaringan
VIVA.co.id
2 Agustus 2016
Baca Juga :