Tragedi Mina, Saatnya RI dan Saudi Duduk Bareng Bahas Haji
Jumat, 25 September 2015 - 09:37 WIB
Sumber :
- Kemenag RI
VIVA.co.id
- Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengapresiasi Menteri Agama Lukman Hakim Syaefuddin karena telah menyentil Pemerintah Arab Saudi.
Ketua Tim Pengawas Haji DPR RI ini, mengatakan Menteri Agama saat sambutan jelang wukuf kemarin menyebut seharusnya Arab Saudi bisa membangun fasilitas yang lebih baik lagi bagi jemaah karena mereka mampu.
Ā
Baca Juga :
Tiga Syarat Orang yang Boleh Dibadal Haji
Ketua Tim Pengawas Haji DPR RI ini, mengatakan Menteri Agama saat sambutan jelang wukuf kemarin menyebut seharusnya Arab Saudi bisa membangun fasilitas yang lebih baik lagi bagi jemaah karena mereka mampu.
Ā
"Saya mengapresiasi Menteri Agama yang cukup berani menyentil Pemerintah Saudi dalam sambutan jelang wukuf kemarin. Ini demi perbaikan agar tragedi berulang ini tak dianggap bagian dari jemaah haji," kata Fahri, Jumat 25 September 2015.
Politisi PKS yang saat ini sedang berada di Mekah ini memastikan Tim Pengawas Haji DPR dan Amirul Hajj Menteri Agama RI terus berkoordinasi dengan rumah sakit setempat guna mengidentifikasi kemungkinan adanya korban dari Indonesia.
"Kami meminta masyarakat tetap tenang karena tragedi ini tidak terjadi di jalur Indonesia," kata dia.
Fahri mengungkapkan, tragedi ini terjadi karena terjadi penumpukan akibat tidak adanya pengaturan setelah prosesi wukuf.Ā Rukun setelah wukuf regulasinya tidak dikomunikasikan secara ketat dan diserahkan ke masing-masing negara.
Ia mengakui pemerintah Arab Saudi sudah membangun banyak jalur setelah kejadian Mina yang menelan korban hampir 1.500 jiwa tahun 1990.
"Namun pergerakan jemaah masih sangat tidak terkendali dan tidak terfasilitasi," kata dia.
Untuk itu, Fahri meminta kepada Pemerintah Arab Saudi untuk segera membicarakan penyelenggaraan haji secara bersama-sama.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Saya mengapresiasi Menteri Agama yang cukup berani menyentil Pemerintah Saudi dalam sambutan jelang wukuf kemarin. Ini demi perbaikan agar tragedi berulang ini tak dianggap bagian dari jemaah haji," kata Fahri, Jumat 25 September 2015.