Siswi SMA Garut Ini Jadi Kolektor Batu Akik
Sabtu, 19 September 2015 - 14:31 WIB
Sumber :
- Viva.co.id/Diki Hidayat
VIVA.co.id
- Kegemaran terhadap koleksi batu akik ternyata tidak mengenal usia. Seorang ABG di Garut, yang masih duduk dibangku kelas X, diketahui memiliki banyak koleksi batu Akik.
Dia adalah Khadira Nabillah Aradea, siswi kelas X, SMA Negeri 1 Garut, warga Kompleks Permata Hijau Residence Blok D-31, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut Jawa Barat. ABG ini mengaku rela menyisihkan uang jajan tiap hari untuk mengumpulkan batu akik Garut.
"Ya, bayangkan, saya beli hanya Rp150ribu. Ada yang nawar lebih jadi Rp500ribu. Saya jual juga," ungkapnya.
Dari jual beli kecil-kecilan tersebut, dan tetap menyisihkan uang jajan, Khadira mengaku saat ini sudah mulai mengoleksi batu-batu Garut yang terkenal, seperti batu pancawarna (PW) Edong, Ciangel, Darson, Cikolak, Cisangkal dan batu lainya yang berasal dari Bungbulang dan Caringi.
"Kalau dulu batu sayur (istilah batu Garut biasa) yang saya kumpulkan. Sekarang saya lebih memilih batu yang bagus. Soalnya kalau dijual harganya mahal," ucapnya.
Dengan mengoleksi batu-batu yang memiliki kualitas bagus tersebut, ternyata bisa mendatangkan untung yang lebih besar. Batu-batu yang sebelumnya dibeli langsung dari penggali Rp5juta dalam bentuk bongkahan, setelah dibuat cincin atau liontin, harganya bisa berlipat ganda.
"Misalnya satu bongkahan saya beli Rp5juta, dibuat cincin dan liontin, jadi 10 keping. Modalnya bisa ditutupi dengan menjual satu cincin saja," kata Khadira seraya tersenyum.
Kini koleksi batu akik Garut berkelas yang dimiliki Khadira jumlahnya sudah mencapai lebih dari 50 biji. Ada berbagai bentuk, baik cincin maupun liontin. Bahkan Khadira masih memiliki ratusan batu akik sayuran yang harganya berkisar antara Rp200ribu hingga Rp500 ribu.
"Ya, cukup banyak tapi saya masih mau mengumpulkan lagi," katanya.
Sementara alasan Khadira mengkoleksi batu akik karena dirinya belajar berinvestasi uang dalam batu akik
"Batu akik ini semakin langka semakin mahal. Koleksi saya ini sekarang sudah susah dicari. Harganya pasti lebih mahal," ujarnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Ya, bayangkan, saya beli hanya Rp150ribu. Ada yang nawar lebih jadi Rp500ribu. Saya jual juga," ungkapnya.