Kemenag Turut Berikan Asuransi Bagi Korban Crane
- REUTERS/Ali Al Qarni/Files
VIVA.co.id - Penanganan seluruh korban musibah crane roboh di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, seluruhnya ditanggung Pemerintah Arab Saudi. Baik untuk korban luka-luka maupun korban meninggal.
Karena itu, keluarga korban musibah crane roboh diminta waspada terhadap penipuan, terkait informasi dan permintaan uang untuk menangani jemaah calon haji Indonesia yang menjadi korban.
"Keluarga korban harus tetap waspada terhadap pihak-pihak yang mengaku panitia dan menyampaikan informasi terkait dengan berita korban di Arab Saudi, kemudian meminta uang transfer, atau apa pun,” kata Kepala Daerah Kerja Makkah, Arsyad Hidayat, di Makkah, Arab Saudi, seperti dikuti dari Media Center Haji Kemenag RI, Rabu 16 September 2015.
Arsyad menegaskan, seluruh penanganan dan biaya akan ditanggung Pemerintah Arab Saudi. Dengan demikian, bila ada permintaan transfer uang, atau sejenisnya terkait dengan korban musibah crane, hal itu tidak dibenarkan. "Kami pastikan itu penipuan," ujarnya.
Selain itu, Arsyad meminta keluarga korban, terutama yang berada di Tanah Air, agar memantau dan memeriksa informasi nama-nama korban yang masih dirawat maupun sudah meninggal dari sumber resmi di Kementerian Agama.
"Atau, menghubungi langsung hotline kami +966 543603154," ujar Arsyad.
Musibah crane roboh di Masjidil Haram, mengakibatkan lebih dari 107 jemaah dari berbagai negara meninggal dunia. Jemaah haji Indonesia yang sudah teridentifikasi wafat sampai dengan hari ini berjumlah 11 orang. Selain itu, 42 jemaah Indonesia lainnya mengalami luka berat dan ringan.
"Ada 19 jemaah Indonesia yang masih dirawat. Sebanyak 23 jemaah lainnya telah kembali ke kloter masing-masing," kata Arsyad.
Mengenai asuransi untuk para korban, Arsyad menyatakan, pemerintah melalui Kementerian Agama akan memberikan asuransi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Namun, ia belum bisa memastikan terkait dana bantuan berupa Diyat (pergantian uang darah) dari pemerintah Arab Saudi terhadap korban musibah crane tersebut. "Sejauh ini, belum ada kontak dari pihak Arab Saudi terkait diyat tersebut," ujarya.
Seperti diinformasikan sebelumnya, Raja Saudi Salman telah mengeluarkan instruksi baru pada Selasa kemarin, terkait santunan yang diterima jemaah haji yang tewas dan terluka akibat tertimpa crane di Masjidil Haram. Bagi setiap korban tewas, Raja memberikan santunan senilai SAR1 juta, atau setara Rp3,8 miliar.