Budi Waseso: Pak Anang Ragu, Saya Siap Bantu
Senin, 14 September 2015 - 16:59 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id
- Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso, mengaku telah menyerahkan sembilan kasus korupsi kepada Kabareskrim baru, Komisaris Jenderal Anang Iskandar, untuk segera dituntaskan.
"Saya serahkan ke Pak Anang Iskandar. Sekarang sedang ditangani," ujar Budi Waseso, di Mabes Polri, Senin 14 September 2015.
Budi Waseso menegaskan bahwa dirinya tidak terlibat lagi dalam mengurusi sejumlah kasus korupsi yang ditangani Bareskrim Polri. Sebab itu, tugasnya sebagai Kabareskrim sudah dilimpahkan kepada pejabat yang baru. "Saya tidak boleh mencampuri," ujar pria yang akrab disapa Buwas.
Meski demikian, Buwas bersedia membantu suksesornya di Bareskrim Polri jika dalam mengusut kasus korupsi ada keraguan. "Kalau beliau (Anang Iskandar) nanti ragu, perlu ada yang ditanya, saya siap membantu itu," ucapnya.
Sejak dipimpin Budi Waseso, Bareskrim Polri memang sedang menangani kasus korupsi, penjualan kondensat dari SKK Migas ke PT. Trans Pacific Petrochemical Indotama, kasus pengadaan 10 unit mobile crane di Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II, kasus korupsi dana corporate social responsibility (CSR) Pertamina Foundation.
Sementara itu, terkait kedatangannya ke Bareskrim Polri, Budi Waseso datang dalam kapasitasnya sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Buwas mengaku datang untuk berkoordinasi dengan Kabareskrim terkait penanganan kasus narkoba.
"Seperti yang saya sampaikan, kita menangani masalah narkoba karena sudah dalam kondisi darurat narkoba. Ini tidak bisa lagi bersantai-santai. Artinya kita harus cepat," ujarnya.
Buwas menyatakan perang terhadap narkoba membutuhkan sinergi dengan semua pihak. Oleh karenanya, koordinasi dengan Bareskrim Polri dalam mengatasi masalah narkoba adalah upaya serius untuk menghentikan peredaran narkoba.
"Seluruh stakeholder yang ada akan saya ajak bersama-sama, dan dalam waktu dekat saya akan mengambil langkah-langkah termasuk peningkatan dan pencegahan. Semua akan dilakukan bersama-sama," tegasnya.
Mantan Kapolda Gorontalo itu enggan membeberkan kedatangannya ke Bareskrim terkait dengan kasus besar narkoba yang sedang ditangani BNN. "Nggak, narkoba ini kan sudah sangat serius peredarannya terhadap bangsa ini. Harus kita lakukan dengan serta merta dan ditangani bersama-sama," ucap Buwas.
Baca Juga :
Buwas Janji Akan Lindungi Haris Azhar
Meski demikian, Buwas bersedia membantu suksesornya di Bareskrim Polri jika dalam mengusut kasus korupsi ada keraguan. "Kalau beliau (Anang Iskandar) nanti ragu, perlu ada yang ditanya, saya siap membantu itu," ucapnya.
Sejak dipimpin Budi Waseso, Bareskrim Polri memang sedang menangani kasus korupsi, penjualan kondensat dari SKK Migas ke PT. Trans Pacific Petrochemical Indotama, kasus pengadaan 10 unit mobile crane di Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II, kasus korupsi dana corporate social responsibility (CSR) Pertamina Foundation.
Sementara itu, terkait kedatangannya ke Bareskrim Polri, Budi Waseso datang dalam kapasitasnya sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Buwas mengaku datang untuk berkoordinasi dengan Kabareskrim terkait penanganan kasus narkoba.
"Seperti yang saya sampaikan, kita menangani masalah narkoba karena sudah dalam kondisi darurat narkoba. Ini tidak bisa lagi bersantai-santai. Artinya kita harus cepat," ujarnya.
Buwas menyatakan perang terhadap narkoba membutuhkan sinergi dengan semua pihak. Oleh karenanya, koordinasi dengan Bareskrim Polri dalam mengatasi masalah narkoba adalah upaya serius untuk menghentikan peredaran narkoba.
"Seluruh stakeholder yang ada akan saya ajak bersama-sama, dan dalam waktu dekat saya akan mengambil langkah-langkah termasuk peningkatan dan pencegahan. Semua akan dilakukan bersama-sama," tegasnya.
Mantan Kapolda Gorontalo itu enggan membeberkan kedatangannya ke Bareskrim terkait dengan kasus besar narkoba yang sedang ditangani BNN. "Nggak, narkoba ini kan sudah sangat serius peredarannya terhadap bangsa ini. Harus kita lakukan dengan serta merta dan ditangani bersama-sama," ucap Buwas.
Baca Juga :
PDIP Bahas Nama Budi Waseso untuk Pilkada Jakarta
Sekretaris Jenderal mengelak menjawab soal nama Risma.
VIVA.co.id
11 Agustus 2016
Baca Juga :