Mendagri: Ada Dokter Gigi Jadi Camat
Senin, 14 September 2015 - 11:52 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, reformasi birokrasi merupakan salah satu langkah awal dalam melakukan penataan sistem penyelengaraan pemerintahan yang baik, efektif dan efisien serta taat kepada hukum.
Namun demikian, Tjahjo menyadari bahwa kendala yang dihadapi dalam melakukan penataan sistem penyelenggaraan pemerintahan yang baik adalah, masih adanya penyalahgunaan wewenang, seperti praktik Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) dan masih lemahnya pengawasan di internal lingkungan Kemendagri.
"(Reformasi birokrasi) gunanya ya untuk bisa melayani masyarakat secara cepat, tepat dan profesional sesuai peraturan yang ada," kata Tjahjo di gedung Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri, Jalan Medan Merdeka Utara 7, Jakarta Pusat, Senin 14 September 2015.
Untuk itu, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) No 81 Tahun 2010 tentang
grand design
reformasi birokrasi, dengan membangun pilot project pembangunan zona integrasi pada unit kerja eselon 1 di lingkungan Kemendagri.
"Pilot project ini berdasarkan Kepmendagri no 356/4789 tahun 2015. Poin pentingnya untuk pencanangan zona integritas ini, guna menyebarluaskan pelaksanaan zona integritas secara intensif kepada seluruh aparat sipil negara maupun kepada masyarakat luas," kata Tjahjo.
Baca Juga :
DPR Wanti-wanti KPK Jangan Jadi Alat Politik Pilkada Menyusul Penangkapan Gubernur Bengkulu
"Ada dokter gigi, insinyur teknik jadi camat, ya boleh saja. Asal dia tahu manajemen pemerintahan yang baik. Makanya kami bilang ke KPK, anggaran kami banyak digunakan untuk itu, guna melatih dan mendidik camat-camat tersebut," kata Tjahjo.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Ada dokter gigi, insinyur teknik jadi camat, ya boleh saja. Asal dia tahu manajemen pemerintahan yang baik. Makanya kami bilang ke KPK, anggaran kami banyak digunakan untuk itu, guna melatih dan mendidik camat-camat tersebut," kata Tjahjo.