Duka Selimuti Keluarga Korban Masjidil Haram di Lembang
Sabtu, 12 September 2015 - 20:52 WIB
Sumber :
- express.co
VIVA.co.id
- Duka mendalam menyelimuti keluarga Iti Rasti Darmini, jamaah haji asal Indonesia yang meninggal dunia dalam peristiwa robohnya crane di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi.
Begitu nama korban jamah haji asal Indonesia itu tersiar di pemberitaan media, rumah duka di Kampung Nyampai, Desa Cibogo, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), terus didatangi keluarga, kerabat, dan tetangga, pada Sabtu 12 September 2015.
Almarhumah yang merupakan pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) itu berangkat ke Tanah Suci bersama suaminya, Duskarno bersama jemaah haji kloter 23 asal KBB, yang total berjumlah 443 orang, pada Sabtu 29 Agustus 2015.
Meski masih dalam perasaan tak percaya dan duka mendalam, putra Iti, Arbani Sodik menyatakan, merelakan kepergian sang ibunda tercinta.
"Cukup terpukul dan belum percaya. Tapi saya dan keluarga berusaha untuk ikhlas. Saat ini kita masih nunggu perkembangan kabar dari bapak," ungkapnya.
Arbani mengatakan ibunya kemungkinan akan dimakamkan di Mekkah. "Kami sekeluarga ikhlas jika jenazah ibu memang dimakamkan di sana. Namun sampai saat ini kami belum tahu pasti soal tempat pemakamannya," sambung Arbani.
Di mata para tetangganya, almarhumah merupakan sosok yang cukup bersahabat.
"Mertua saya mungkin lebih mengenal almarhumah. Tapi yang saya tahu dan lihat, beliau sosok yang cukup bersahabat dengan lingkungan sekitar," kata Asep, salah seorang tetangga korban.
Arbani menyatakan, sebelumnya tak memiliki firasat buruk apapun terhadap kondisi orang tuanya. "Sewaktu kita mengantar dan melepasnya di Pusdikkav (Pusat Pendidikan Kavaleri) Padalarang, (Kota Baru Parahyangan, Jawa Barat). Sama sekali tak ada firasat ibu akan pergi," imbuhnya.
Selepas pensiun dari pekerjaannya, Iti bersama suaminya membuka atau menjalani usaha pembibitan benih sayuran karena di sekitar tempat tinggalnya banyak warga yang berprofesi sebagai petani sayuran.
Sebagai bentuk penghormatan dan melepas almarhum, pihak keluarga bersama tetangga dan kerabat menggelar doa bersama di masjid setempat.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Arbani menyatakan, sebelumnya tak memiliki firasat buruk apapun terhadap kondisi orang tuanya. "Sewaktu kita mengantar dan melepasnya di Pusdikkav (Pusat Pendidikan Kavaleri) Padalarang, (Kota Baru Parahyangan, Jawa Barat). Sama sekali tak ada firasat ibu akan pergi," imbuhnya.