DPR Minta Pemerintah Arab Saudi Bertanggung Jawab

Konstruksi crane, mengelilingi kompleks Masjidil Haram, Mekah.
Sumber :
  • REUTERS/Amr Abdallah Dalsh/Files
VIVA.co.id
- Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, A Malik Haramain menyayangkan terjadinya insiden jatuhnya crane di Masjidil Haram, Makkah yang mengakibatkan banyak korban jiwa dan luka parah. Tidak sedikit jemaah haji asal Indonesia yang menjadi korban.


"Kejadian ini tentu sangat memilukan, dan sekaligus memprihatinkan. Karena tidak seharusnya alat-alat berat berada di Masjidil Haram saat jutaan umat islam menunaikan ibadah haji.  Meskipun jatuhnya crane tersebut diduga karena badai dan angin," katanya saat dihubungi
VIVA.co.id,
Sabtu 12 September 2015.

Perluasan Masjidil Haram Telan Dana US$24 Miliar

Menurutnya seharusnya pemerintah Arab Saudi bisa mengantisipasi hal tersebut. Selain itu pemerintah Indonesia juga seharusnya bisa berkoordinasi dalam memastikan keamanan para jamaah haji dari Indonesia.
Cerita Jemaah Haji Jawa Timur Korban Insiden Crane di Mekkah


Proyek di Saudi Sering Tak Pedulikan Standar Keselamatan
"Atas dasar itu kita menuntut pemerintah Saudi Arabia bertanggung jawab terhadap peristiwa tersebut," kata dia.


Sebab, seharusnya proyek tersebut bisa dihentikan jika kondisi cuaca dan membahayakan orang di sekitar. Malik pun mengatakan, pemerintah Arab Saudi telah lalai dalam hal ini mengabaikan keselamatan para jamaah haji. 


Politis PKB ini meminta kementerian agama segera mengidentifikasi semua korban baik yang meninggal maupun luka. Setelah data lengkap kementerian agama diminta segera menginformasikan kepada keluarga korban.


"Saya juga meminta kepada kemenag agar merawat dan memberikan pelayanan yang maksimal kepada korban luka dan meninggal dunia di Mekkah," katanya.


Ia mengucapkan bela sungkawa sebesar-besarnya pada keluarga korban. "Saya mengajak umat Islam di Indonesia untuk berdoa, agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi di musim haji yang akan datang," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya