Pengamat: Penembakan di ESDM Peringatan Dini Bagi Menteri

ruangan kementerian esdm yang ditembak
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id - Kriminolog Universitas Indonesia Bambang Widodo Umar menilai penembakan yang terjadi di Gedung ESDM merupakan tanda peringatan bagi Menteri ESDM supaya bekerja dengan baik agar sumber daya alam Indonesia dikelola dengan bijak.

"Bisa juga orang yang melakukan, memberikan signal bahwa kementerian ESDM ini dengan kebijakannya perlu mendapat perhatian, agar mengelola sumber daya dengan baik dan bijak. Jangan sampai mengorbankan sumber daya alam dan mengorbankan kepentingan bangsa," kata Bambang saat dihubungi VIVA.co.id Jumat 11 September 2015

Penembakan ke gedung ESDM juga bisa berarti memberikan pesan kepada pemerintah agar tidak mengeksploitasi sumber daya alam. Pesan lainnya yang bisa saja hendak disampaikan adalah agar pemerintah berkewajiban mengolah dan memanfaatkannya untuk kepentingan masyarakat. Namun, Bambang justru menduga penembakan tersebut akibat ulah nakal segelintir orang.

"Itu semua mungkin saja, bisa juga sebagai signal karena disitulah pusat berbagai permainan yang juga ada mafia-mafia yang menyusup ke dalam. Itu salah satu cara untuk berikan shock teraphy saja untuk mafia di ESDM. Tapi menurut saya lebih cenderung kepada orang iseng," kata Bambang.

Meski demikian, Bambang mengatakan, besar kemungkinan penembakan itu juga menyasar situasi ekonomi Indonesia yang sedang terpuruk.
 
"Bisa juga ini merupakan bentuk protes terkait ekonomi, lebih sebagai warning gimana ekonomi Indonesia saat ini," ucapnya.

Sebelumnya, kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jalan HR Rasuna Said Kuningan Jakarta Selatan, ditembak orang tak dikenal pada Kamis 10 September 2015 sekira pukul 12.00 WIB. Penembakan tersebut, dikabarkan menyasar ruang kerja Staf Khusus Menteri ESDM, Widyawan Prawiraatmadja yang berada di lantai 4 Gedung Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan.

Penembakan Brutal di Texas, 1 Tewas 3 Luka Parah

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Mohammad Iqbal mengatakan, sasaran tersebut jauh dari ruangan Menteri ESDM Sudirman Said.