Bongkar Korupsi Kemenag Jatim, PNS Ini Korbankan Keluarga
- Dok: Amin Tohari
VIVA.co.id - Jalan mencari kebenaran memang tak semudah berbuat keburukan. Amin Tohari (45) merasa perjuangannya menegakkan kebenaran harus dilalui dengan jalan terjal yang berliku.
Bak jatuh tertimpa tangga, setelah dipecat dari Pegawai Negeri Sipil (PNS), Amin juga mendapat perlawanan dari keluarganya sendiri ketika memutuskan melaporkan dugaan korupsi pengadaan gedung mess santri proyek Kementrian Agama Kanwil Jawa Timur pada April 2014 laluu.
Namun semua itu ditempuh dengan niatan menegakkan kebenaran dan menjadi teladan bagi keluarga kecilnya.
"Saya sebenarnya sangat muak dengan berbagai kejanggalan di Kemenag Kanwil Jawa Timur hingga mengadukan ke Kejaksaan Tinggi tentang dugaan korupsi gedung Mess Santri di Kanwil Jawa Timur," kata Amin Tohari, Jumat 11 September 2015.
Kasusnya kini sedang ditangani di Kejaksaan Tinggi Jawa Timur dan telah menyeret lima tersangka. Meskipun dirinya juga telah menerima SK pemberhentian sebagai PNS sejak 17 Oktober 2014.
Amin mengaku, sadar dengan konsekuensi itu. Hilangnya jabatan tak memusingkan kepala bapak tiga anak yang kini beralih profesi sebagai penjual jasa pemasang kertas dinding di Surabaya itu.
Dia justru terkejut bahwa reaksi anak dan istrinya sempat tak bersahabat dengan jalan yang ditempuhnya.
"Anak saya tiga, yang sulung baru masuk kuliah, anak kedua masih di SMP dan yang ke tiga di SD. anak-anak saya lebih sering protes, mereka sering menyalahkan saya mengapa saya melaporkan itu," kata Amin.
Namun, dia tak sakit hati dengan sikap darah dagingnya. Perlahan dia terus memberikan pengertian dan teladan untuk berbuat kebaikan.Bahwa tak selamanya bekerja berorientasi pada uang, tetapi lebih kepada prinsip dan idealisme diri yang dikebangkan di tempat kerja.
Amin ingin dirinya bisa menjadi teladan hidup tentang perjuangan mencari kebenaran bagi anak-anaknya. "Saya menjelaskan pemahaman agama dan moral, terutama untuk si sulung. Saya ingin jadi teladan, walaupun menegakkan kebenaran pasti ada pengorbanan yang dipertaruhkan," katanya.