Di Hadapan Ketua MPR, Buruh Nyanyikan Salam Gigit Jari
Senin, 7 September 2015 - 13:53 WIB
Sumber :
VIVA.co.id -
Delegasi buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) bertemu dengan Ketua MPR, Zulkifli Hasan, di Kantor MPR, Senayan, Jakarta, Senin, 7 September 2015. Delegasi buruh yang dipimpin Ketua Umum SBSI Muchtar Pakpahan sebelum memulai pertemuan menanyikan lagu Salam Gigit Jari.
Lagu
Salam Gigit Jari
adalah lagu plesetan dan sindiran dari lagu Salam Dua Jariyang dinyanyikan buruh pada saat mendukung pencalonan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada saat Pilpres waktu itu. Lagu Salam Gigit Jari sebagai bentuk kekecewaan terhadap pemerintahan Jokowi.
Menurut Muchtar, ada janji-janji Jokowi untuk perbaikan nasib buruh. Namun, nasib buruh makin terpuruk dan tidak ada perbaikan.
"Kami bertemu dengan Ketua MPR, minta Ketua MPR mengingatkan Presiden untuk memenuhi janji-janjinya," kata Muchtar, Senin, 7 September 2015.
Ia mencontohkan, pemberangusan terhadap serikat buruh semakin meluas, buruh banyak yang di-PHK dan dirumahkan, membanjirnya tenaga asing karena kemudahan masuknya tenaga kerja asing, dan merajalelanya korupsi.
"Itulah latar belakang lahirnya lagu Salam Gigit Jari," katanya.
Sementara, Ketua MPR, Zulkifli Hasan, mengatakan keadaan ekonomi Indonesia memang sedang melambat. Ditandai dengan melemahnya rupiah terhadap dolar AS hingga menyentuh Rp14.000 lebih, dan sudah terjadi pengurangan tenaga kerja di perusahaan-perusahaan.
"Dalam situasi sulit ini kita ingin membantu pemerintah, kalau pemerintah jatuh kita semua akan sengsara, akan terjadi chaos, risikonya kita akan pecah seperti terjadi di Uni Soviet yang terpecah belah, kita tidak mau seperti itu," kata Zulkifli.
Mengenai tenaga kerja asing dari Tiongkok, Zulkifli menyebutkan, setelah bertanya dengan Presiden Jokowi, adalah MoU untuk mendatangkan 10 juta wisatawan Tiongkok, bukan mendatangkan 10 juta tenaga kerja Tiongkok.
Baca Juga :
Cerita Boediono Saat RI Hadapi Krisis Ekonomi
Menurut Muchtar, ada janji-janji Jokowi untuk perbaikan nasib buruh. Namun, nasib buruh makin terpuruk dan tidak ada perbaikan.
"Kami bertemu dengan Ketua MPR, minta Ketua MPR mengingatkan Presiden untuk memenuhi janji-janjinya," kata Muchtar, Senin, 7 September 2015.
Ia mencontohkan, pemberangusan terhadap serikat buruh semakin meluas, buruh banyak yang di-PHK dan dirumahkan, membanjirnya tenaga asing karena kemudahan masuknya tenaga kerja asing, dan merajalelanya korupsi.
"Itulah latar belakang lahirnya lagu Salam Gigit Jari," katanya.
Sementara, Ketua MPR, Zulkifli Hasan, mengatakan keadaan ekonomi Indonesia memang sedang melambat. Ditandai dengan melemahnya rupiah terhadap dolar AS hingga menyentuh Rp14.000 lebih, dan sudah terjadi pengurangan tenaga kerja di perusahaan-perusahaan.
"Dalam situasi sulit ini kita ingin membantu pemerintah, kalau pemerintah jatuh kita semua akan sengsara, akan terjadi chaos, risikonya kita akan pecah seperti terjadi di Uni Soviet yang terpecah belah, kita tidak mau seperti itu," kata Zulkifli.
Mengenai tenaga kerja asing dari Tiongkok, Zulkifli menyebutkan, setelah bertanya dengan Presiden Jokowi, adalah MoU untuk mendatangkan 10 juta wisatawan Tiongkok, bukan mendatangkan 10 juta tenaga kerja Tiongkok.
Baca Juga :
LBH Jakarta Tuding BAP Palsu Dibuat Bagi 26 Terdakwa Aktivis
Pengacara terdakwa menduga tidak ada pemeriksaan sebagai dasar BAP.
VIVA.co.id
10 Agustus 2016
Baca Juga :