30 Orang Tak Lolos Seleksi Komisioner Ombudsman
Senin, 7 September 2015 - 12:07 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- Panitia Seleksi (Pansel) Komisioner Ombudsman meloloskan 237 orang dalam tahap seleksi administrasi. Mulanya terdapat 267 pendaftar calon anggota ombudsman untuk periode 2016-2021. Pada tahap ini, hanya 30 orang yang dinyatakan gugur dalam tahap ini.
"Hanya 30 yang tidak memenuhi syarat, jadi menurut saya para pelamar sangat serius," kata Anggota Pansel, Zumrotin Soesilo, di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Senin 7 September 2015.
Laporan: Lilis Khalisotussurur
Baca Juga :
DKI Terima Banyak Keluhan Warga soal Tanah
"Hanya 30 yang tidak memenuhi syarat, jadi menurut saya para pelamar sangat serius," kata Anggota Pansel, Zumrotin Soesilo, di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Senin 7 September 2015.
Komposisi calon anggota ombudsman yang lolos seleksi administrasi ternyata didominasi pegawai negeri sipil (PNS), TNI, dan Polri sebanyak 64 orang. Pada urutan kedua terbanyak calon anggota berlatar belakang sebagai anggota, asisten, pegawai ombudsman sebanyak 63 orang. Lalu, diikuti komposisi akademisi sebanyak 55 orang, praktisi sebanyak 36 orang, dan profesi lainnya sebanyak 19 orang.
Zumrotin menyebutkan dari 237 pendaftar yang lolos administrasi, sebanyak 216 orang adalah laki-laki dan sisanya perempuan. Adapun latar belakang pendidikan pendaftar, hanya 5 orang yang merupakan profesor. Sementara komposisi terbanyak memiliki latar belakang pendidikan S2 sebanyak 135 orang, S1 sebanyak 61 orang, dan S3 sebanyak 36 orang.
Tahap selanjutnya, pendaftar yang lolos seleksi administrasi wajib mengikuti tes objektif dan pembuatan makalah. Atas lolosnya 237 orang calon anggota Ombudsman ini, pansel meminta masyarakat memberikan masukan dan informasi mengenai mereka yang lolos.
Laporan: Lilis Khalisotussurur
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Komposisi calon anggota ombudsman yang lolos seleksi administrasi ternyata didominasi pegawai negeri sipil (PNS), TNI, dan Polri sebanyak 64 orang. Pada urutan kedua terbanyak calon anggota berlatar belakang sebagai anggota, asisten, pegawai ombudsman sebanyak 63 orang. Lalu, diikuti komposisi akademisi sebanyak 55 orang, praktisi sebanyak 36 orang, dan profesi lainnya sebanyak 19 orang.