KH Muchit Muzadi Dikenal Teguh Sebarkan Pesan Pendiri NU

Lambang NU (Nahdlatul Ulama).
Sumber :

VIVA.co.id - KH Muchit Muzadi meninggal dunia di RS Persada di Malang, Minggu pagi 6 September 2015. Semasa hidupnya, mendiang dikenal teguh memegang dan menyebarkan ajaran KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama. Mendiang juga dikenal sebagai ulama yang fokus memperjuangkan pendidikan formal di Jember.

Kader Disegani, Demokrat Kehilangan Sosok Gubernur Kepri

"Bapak itu ke Jember sekitar tahun 1965, membantu mengajar mengikuti almarhum KH Dhofir Sidiq," kata Alfian Futuhul Hadi, putra bungsu KH Muchit Muzaid, Minggu, 6 September 2015.

Ulama kelahiran Kecamatan Bangilan, Tuban, 4 Desember 1925 itu kemudian merantau ke Jember dan aktif untuk menyebarkan ajaran Hasyim Asy’ari. Di manapun berada, mendiang selalu menyebarkan nilai-nilai NU.

"Bahwa NU sebagai organsiasi yang lurus, bersifat memperbaiki dan mengayomi. Maka jika masuk NU semangatnya pasti memperbaiki diri," katanya menerangkan.

Di Jember, mendiang getol merintis pendidikan formal. Alfian mengingat, almarhum sempat dipercaya ikut mengurus lahirnya IAIN Jember dan MAN 1 Jember.

Tutup Usia, Gubernur Kepri Tak Sempat ke Istana

Selain itu, mendiang juga aktif mengajar tentang Aswaja, dan ke NU-an di Pondok Pesantren As Sidhiqqi Putri di Talangsari, Jember bersama Halim Siddiq. Di sana, mendiang tetap aktif mengajar bahkan hingga masa pensiun.

"Bapak sangat fokus pada pendidikan dan ke NU-an," katanya.

Ajaran pendiri NU mewarnai setiap sikap dan pesan yang disampaikan oleh mendiang. Beliau dikenal dekat dengan Rais Akbar NU, Hasyim Asy'ari, ketika mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang.

Masyarakat Berduka Gubernur Kepri Tutup Usia

Selama menetap di Jember, kakak dari mantan Ketua Umum PBNU NU dan Wantimpres Hasyim Muzadi itu juga pernah menjadi sekretaris Rais Aam NU Achmad Shiddiq pada tahun 1980-an serta menjadi mustasyar PBNU untuk beberapa periode.

Di Jember pula, mendiang kehilangan istrinya dan dua anak dari sembilan buah hatinya. Mereka telah berpulang mendahului almarhum.

"Ada sembilan bersaudara, sekarang tinggal 7, dua kakak saya sudah meninggal dunia. Pesan terakhir bapak hanya minta didoakan agar khusnul khotimah."

(mus)

Kerusuhan di Tanjungbalai Dipicu Pengeras Suara Masjid

PBNU Kutuk Perusakan Vihara di Tanjung Balai

Dia imbau umat muslim jangan terprovokasi.

img_title
VIVA.co.id
30 Juli 2016