Mendagri Buka Kongres XIX GMNI di Maumere NTT
Sabtu, 5 September 2015 - 16:39 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menggelar Kongres XIX di Nusa Tenggara Timur. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mewakili Presiden Joko Widodo hadir dalam pembukaan yang digelar di Aula Kampus Unipa Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Sabtu 5 September 2015.
Tjahjo mengingatkan GMNI harus tetap konsisten dan militan melakukan tugas-tugas organisasi yang berpihak kepada rakyat, melakukan tugas sejarah dalam meluruskan sejarah bangsa.
"Tema Kongres GMNI sangat tepat dilaksanakan di Provinsi Nusa Tenggara Timur karena provinsi kepulauan. Negara maritim seperti Indonesia, harus ditopang dengan provinsi kepulauan," ucap Gubernur Frans.
Ketua Umum DPP Persatuan Alumni GMNI, Ahmad Basarah, menyatakan bahwa GMNI adalah satu-satunya organisasi kemahasiswaan yang mampu eksis mempertahankan ajaran-ajaran Bung Karno dalam perjuangan organisasinya sejak Bung Karno diturunkan dari kekuasaan Presiden tahun 1967 lalu oleh rezim Orde Baru hingga hari ini.
Sementara Ketua Presidium GMNI, Twedy Noviady Ginting, menegaskan bahwa Kongres XIX GMNI akan menjadi momentum bagi GMNI dalam memberikan kontribusi melalui sikap politik dan rekomendasi bagi bangsa dan negara.
“Atas nama GMNI, saya meminta kepada pemerintah untuk segera mentransformasikan Trisakti Bung Karno dalam wujud keseimbangan pembangunan antarwilayah melalui kebijakan kemandirian pangan, kemandirian energi, kemandirian keuangan, kemandirian alutsista, kemandirian teknologi, dan kemandirian industri,” ujarnya.
Kongres juga dihadiri oleh Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, yang juga Alumni GMNI dan pengurus DPP PA GMNI seperti Andreas Pareira, Eva K. Sundari, Refi Wahyuni, Ugik Kurniadi dan Muspida NTT.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Tema Kongres GMNI sangat tepat dilaksanakan di Provinsi Nusa Tenggara Timur karena provinsi kepulauan. Negara maritim seperti Indonesia, harus ditopang dengan provinsi kepulauan," ucap Gubernur Frans.