Kompolnas Ingatkan Kabareskrim Baru Agar Tak Gaduh

Sabtu, 5 September 2015 - 16:23 WIB
Oleh :
Komjen Pol Anang Iskandar Menjadi Kabareskrim
Komjen Pol Anang Iskandar Menjadi Kabareskrim
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
Photo Mini 1
VIVA.co.id
- Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), M. Nasser, menyarankan agar Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri yang baru, Komjen Pol Anang Iskandar, tak meniru kabareskrim sebelumnya.


Menurut dia, selama ini, Komjen Pol Budi Waseso dianggap meniru gaya kerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)., Hal tersebut membuat kasus-kasus besar yang ditanganinya menjadi "gaduh" di publik.


"Bareskrim mengikuti pola di KPK yang sebetulnya tidak terlalu baik. Misalnya menetapkan tersangka dibuat pengumuman dan sambil senyum-senyum ketawa. Memang bareskrim tidak sejauh itu, tapi ketika bareskrim penangkapan dan penggerebekan, ngajak media,” kata Nasser di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 5 September 2015.
Baca Juga :
Kabareskrim: Anggota Serse yang 'Jelek' Bakal Saya Jitak


Baca Juga :
Dipanggil Polisi, Komisioner KY Mangkir
Menurut Nasser, memang tidak ada yang salah ketika mengajak media dalam berbagai aksi Bareskrim. Namun, ia menyarankan agar Kabareskrim yang baru tidak berlebihan dalam mengajak media, sehingga para tersangka tidak merasa telah ‘dihukum’ oleh media.

Baca Juga :
Kalah Praperadilan, Bos PT Innovare Langsung Ditahan

Sehingga, inilah yang dirasakan oleh Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II, RJ Lino ketika digeledah oleh bareskrim.


"Ini memang memenuhi hak publik untuk tahu, tapi jangan berlebihan. Pas penggerebekan sudah ajak media. Itu yang dirasa RJ Lino, merasa dihukum oleh media. Kita sarankan jangan seperti itu,” ujar Nasser.


Nasser melihat, Komjen Anang sebagai pengganti Komjen Budi, banyak bekerja tanpa banyak mempublikasi.


"Terkait kegaduhan, Pak Anang lebih senang bekerja di bawah air dan tanpa publikasi, serta berorientasi pada hasil. Beliau mampu membawa diri dengan baik," kata Nasser. (one)


Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Ini memang memenuhi hak publik untuk tahu, tapi jangan berlebihan. Pas penggerebekan sudah ajak media. Itu yang dirasa RJ Lino, merasa dihukum oleh media. Kita sarankan jangan seperti itu,” ujar Nasser.
Halaman Selanjutnya