AJI: Informasi Sekarang Seperti Air Bah
Sabtu, 5 September 2015 - 06:19 WIB
Sumber :
- Fllickr
VIVA.co.id
- Ketua Aliansi Jurnalistik Indonesia (AJI), Suwarjono, mengatakan perkembangan teknologi, terutama gadget
, turut menyumbang sumber informasi kepada masyarakat.
"
Gadget itu memberikan informasi seperti air bah," ujar dia dalam sambutannya dalam acara perayaan ulang tahun AJI ke-21 di Gedung Pusat Perfilman, Kuningan, Jakarta, Jumat malam, 4 September 2015.
Suwarjono menjelaskan maksud dari air bah yang dimaksudnya itu. Dikatakannya, saat ini, penyebaran gadget turut andil dan berkontribusi dalam penyebaran informasi terkini kepada khalayak luas.
"Berita didapat tak hanya dari media saja, melainkan dari layanan pesan singkat, grup di gagdet, dan lainnya. Itu memberikan banyak informasi kepada masyarakat," kata dia.
Suwarjono sempat berkeluh kesah, di mana jumlah wartawan yang aktif di Indonesia masih sedikit. Bahkan, jumlahnya hanya mencapai puluhan ribu. "Jumlah wartawan saat ini tidak besar, sekira 40 ribu," kata dia.
Ia pun mengkritisi kepada para pendiri media yang tak memperhatikan isu kesejahteraan para jurnalis yang telah mengabdi. "Isu kesejahteraan tidak diutamakan. Padahal, saat membuat media, maka tidak kalah pentingnya juga memperhatikan isu kesejahteraan," ucapnya. (asp)
Baca Juga :
Aplikasi SKP PNS Semua Golongan
Suwarjono menjelaskan maksud dari air bah yang dimaksudnya itu. Dikatakannya, saat ini, penyebaran gadget turut andil dan berkontribusi dalam penyebaran informasi terkini kepada khalayak luas.
"Berita didapat tak hanya dari media saja, melainkan dari layanan pesan singkat, grup di gagdet, dan lainnya. Itu memberikan banyak informasi kepada masyarakat," kata dia.
Suwarjono sempat berkeluh kesah, di mana jumlah wartawan yang aktif di Indonesia masih sedikit. Bahkan, jumlahnya hanya mencapai puluhan ribu. "Jumlah wartawan saat ini tidak besar, sekira 40 ribu," kata dia.
Ia pun mengkritisi kepada para pendiri media yang tak memperhatikan isu kesejahteraan para jurnalis yang telah mengabdi. "Isu kesejahteraan tidak diutamakan. Padahal, saat membuat media, maka tidak kalah pentingnya juga memperhatikan isu kesejahteraan," ucapnya. (asp)
Baca Juga :
Media Online kini Paling Diandalkan, Ungkap Survei
Jauh melampaui TV, koran, blog, dan majalah.
VIVA.co.id
3 Februari 2016
Baca Juga :