Polisi Buru YY, Pembuat Grup Prostitusi Online
- VIVA.co.id/Zahrul Darmawan
VIVA.co.id - Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya terus mendalami kasus prostitusi online, setelah sebelumnya menangkap empat wanita sales promotion girls dan AS, artis yang juga model.
Langkah itu dilakukan guna mengejar keberadaan YY dan BS, yang telah ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO) karena diduga sebagai mucikari, pelaku transaksi online.
"Kami terus kembangkan, karena dia yang membuat ‎grup di Blackberry dan Facebook," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Takdir Matenette, Jumat, 4 September 2015.
Menurut Takdir, AS mengakui bahwa YY dan BS adalah pembuat grup Blackberry dan Facebook. Selain itu, mulai Senin sampai ditangkap di sebuah hotel di Surabaya, yang bersangkutan masih melayani tamu.
Soal kondisi mabuk akibat pengaruh narkoba, polisi juga melakukan pemeriksaan di Satuan Narkoba Polrestabes Surabaya. AS diperiksa sejak pukul 18.00 hingga 20.00 WIB.
"Tanya saja langsung ke Kasat Narkoba," ujar Takdir.
Positif Narkoba
Hasil pemeriksaan dugaan pengguna obat terlarang atau narkoba terhadap AS (23) yang dilakukan semalam akhirnya terjawab. Dari pemeriksaan tes urine, AS positif memakai narkoba.
"Dari pemeriksaan di Satuan Reskoba yang dilakukan semalam, pukul 18.00-20.00 WIB, hasil tes urine mengandung methafetamin," kata Waka Sat Reskoba Polrestabes Surabaya, Kompol Wayan Winaya.
Wayan menyebut, methafetamin merupakan kandungan bahan dasar narkoba jenis sabu. Meski saat ditangkap di sebuah hotel, Rabu, 2 September malam, petugas tidak menemukan barang bukti apapun. Kondisi itu akan menyulitkan penyidik menjerat artis AS, sebagai pengguna narkoba.
"Penyidik kami waktu itu hanya bertanya seputar sabu yang dikonsumsi artis AS," katanya.
Polisi juga masih menelusuri asal-usul sabu yang dikonsumsi AS. Sesuai pengakuannya, AS sempat menikmati sabu bersama teman-temannya tetapi, tidak mengetahui dari mana sabu tersebut didapat.
Karena tidak ada bukti yang menguatkan, penyidik Sat Reskoba mengembalikan AS ke penyidik Sat Reskrim. Dia mengaku harus mengumpulkan bukti-bukti untuk menjerat AS.
"Kami limpahkan lagi ke Sat Reskrim. Kasus sabunya masih lidik," tegasnya.
‎Untuk diketahui, sebelumnya anggota Satreskrim Polrestabes Surabaya mencokok 4 SPG. Dalam perkembangannya, polisi kemudian menangkap AS di sebuah hotel berbeda di wilayah Surabaya Selatan.
AS ditangkap dalam kondisi mabuk, diduga karena pengaruh narkoba. Sedangkan, aktivitas di Surabaya, AS tengah ada kegiatan syuting. (ase)