Buwas Dicopot, Polri Pastikan Kasus Pelindo Tetap Diusut
Jumat, 4 September 2015 - 13:33 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/ Syaefullah
VIVA.co.id - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memastikan penggantian Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) tak mengganggu penyelidikan dan penyidikan kasus-kasus yang sedang atau akan berlangsung.
Kasus-kasus seperti PT Trans Pacific Petrohimical (TPPI), PT Pelindo II, dana program sosial (CSR) Pertamina Foundation, tetap diusut meski Bareskrim tak lagi dipimpin Komisaris Jenderal Budi Waseso.
Menurut Kepala Divisi Hubungan Masyarat Mabes Polri, Inspektur Jenderal Polisi Anton Charliyan, menepis tudingan bahwa kasus-kasus yang ditangani Bareskrim akan stagnan.
Baca Juga :
Buwas Janji Akan Lindungi Haris Azhar
Bareskrim, kata Anton, bekerja dalam tim dan sesuai prosedur sehingga tak bergantung pada seseorang.
"Kan ada tim dalam kerja di Bareskrim Polri, tidak person. Siapa pun Kabareskrim, Anda, misalnya, tim akan tetap bekerja. Karena sudah ada SOP (standar operasional prosedur) dan juknis (petunjuk teknis)," ujar Anton di Jakarta, Jumat, 4 September 2015.
Anton menegaskan bahwa pergesaran di perwira petinggi Polri merupakan hal biasa. "Siapa pun jadi pemimpinnya sistem berjalan. Cuma memang pemimpin mewarnai sistem," ujar Anton.
Komjen Budi Waseso dicopot dari Kabareskrim dan digeser jadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN).
Pencopotan Budi Waseso disebut-sebut akibat dari penggeledahan kantor Dirut PT Pelindo II RJ Lino atas kasus dugaan korupsi pengadaan mobile crane. Penggeledahan yang dipimpin Budi Waseso itu dinilai terlalu gaduh, sehingga mengganggu stabilitas ekonomi.
Bahkan, Wakil Presiden Jusuf Kalla menelepon Komjen Budi Waseso terkait pengusutan kasus di PT Pelindo II. Dalam sambungan telepon itu, Kalla meminta Buwas agar tidak ada pemidanaan terhadap kebijakan korporasi.
"Saya cuma bilang, seperti biasa, ini kan kebijakan korporasi, ya jangan dipidanakan. Itu prinsip yang kita telah pakai dan sesuai aturan undang-undang tentang administrasi pemerintah," kata Kalla beberapa waktu lalu.
Padahal, Komjen Budi Waseso yakin dalam mengusut kasus Pelindo II, benar-benar murni ada unsur tindak pidana korupsi di dalamnya.
"Sangat-sangat yakin (ada korupsi). Bukan 100 persen, tapi 1.000 persen," kata Budi Waseso, Jumat 4 September 2015. (ase)
Bahkan, Wakil Presiden Jusuf Kalla menelepon Komjen Budi Waseso terkait pengusutan kasus di PT Pelindo II. Dalam sambungan telepon itu, Kalla meminta Buwas agar tidak ada pemidanaan terhadap kebijakan korporasi.
"Saya cuma bilang, seperti biasa, ini kan kebijakan korporasi, ya jangan dipidanakan. Itu prinsip yang kita telah pakai dan sesuai aturan undang-undang tentang administrasi pemerintah," kata Kalla beberapa waktu lalu.
Padahal, Komjen Budi Waseso yakin dalam mengusut kasus Pelindo II, benar-benar murni ada unsur tindak pidana korupsi di dalamnya.
"Sangat-sangat yakin (ada korupsi). Bukan 100 persen, tapi 1.000 persen," kata Budi Waseso, Jumat 4 September 2015. (ase)
Baca Juga :
PDIP Bahas Nama Budi Waseso untuk Pilkada Jakarta
Sekretaris Jenderal mengelak menjawab soal nama Risma.
VIVA.co.id
11 Agustus 2016
Baca Juga :