Pada Tujuh Dubes Negara Tetangga, Jokowi Tanya Soal Ekonomi

Penyampain RUU APBN di Sidang Paripurna DPR 2015.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Presiden Joko Widodo baru saja menerima surat kepercayaan para duta besar luar biasa dan berkuasa penuh untuk RI di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 26 Agustus 2015.

Ada tujuh dubes baru yang meminta izin Jokowi untuk menetap di Jakarta. "Jadi, ada tujuh dubes baru yang diterima oleh Presiden. Dengan acara ini, otomatis nanti dubes baru itu sudah formal ya, berperan sebagai perwakilan dari negaranya masing-masing," kata Menteri Sekretaris Negara, Pratikno.

Setelah secara formal menyerahkan surat kepercayaan itu, Jokowi mengajak mereka ke ruangannya. Di sana, kata Pratikno, menyampaikan mandat dari masing-masing kepala negara. Misalnya saja, dari Meksiko, menyampaikan kepada Jokowi bahwa mereka ingin mengundang Jokowi ke Meksiko.

"Jadi, tadi diceritakan banyak hal bagaimana meningkatkan hubungan antarnegara masing-masing dengan Indonesia," ujar Pratikno.
Pengamat: Sri Mulyani Rentan Konflik dengan Menteri Parpol

Dalam pertemuan itu, kata Pratikno, Jokowi juga bertanya mengenai perkembangan ekonomi di negara mereka.
Jabat Menkeu, Sri Mulyani Pamit dari Bank Dunia

"Dan, semua dubes menyampaikan bahwa, ya tak ada satu negara pun yang bisa menghindar dari situasi tekanan ekonomi global sekarang ini," kata dia.
Daftar 12 Menteri Hasil Reshuffle, 9 Wajah Baru

Jadi, tujuh dubes itu mengatakan bahwa negaranya juga terkena dampak dari perkembangan ekonomi Amerika, juga kebijakan ekonomi dan moneter yang dilakukan China.

"Jadi, semua negara terkena dampaknya. Itu tadi diceritakan oleh masing-masing dubes. Jadi, Presiden sangat antusias tadi ingin mendengarkan pengalaman dari masing-masing negara, bagaimana apakah mereka terkena juga tekanan ekonomi global dan apa upaya yang mereka lakukan," lanjutnya.

Tujuh duta besar yang menyerahkan surat kuasa itu adalah:
1. Aziria Abdelkader dari Aljazair
2. Frederico Salal Lotfe dari Meksiko
3. Dato Sri Pahlawan Haji Yussof bin Haji Abdul Rahman dari Brunei Darussalam
4. Mohammad Aqil Nadeem dari Pakistan
5. Nirsia Castro Guevara dari Kuba
6. Muhamed Cengic dari Bosnia
7. Norng Sakal dari Kamboja

(asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya