DPR: Badan Cyber Nasional Akan Mubazir

Anggota Komisi I DPR, Tantowi Yahya.
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro
VIVA.co.id - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Tantowi Yahya mempertanyakan rencana pemerintah mendirikan Badan Cyber Nasional. Ia menilai, usulan pembentukan lembaga itu dinilai terlambat dan terburu-buru.

"Cyber kan ancamannya di depan mata. Kalau membentuk badan baru lagi maka tidak sesuai antara ancaman di depan mata dengan kesiapan badan tersebut," kata Tantowi di kompleks parlemen, Jakarta, Senin, 24 Agustus 2015.

Menurut Tantowi, badan itu bakal mubazir kalau memang jadi dibentuk. Seharusnya pemerintah memanfaatkan dan mensinergikan lembaga atau badan yang sudah ada sekarang, terutama yang berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan.

"Kenapa tidak diintegrasikan saja gugus dan desk-desk yang ada di kementerian seperti Kemenkominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika), Lemsaneg (Lembaga Sandi Negara), Kemhan (Kementerian Pertahanan) dan BIN (Badan Intelijen Negara). Itu yang diharapkan bisa diintegrasikan," katanya.

Dengan integrasi justru akan bisa langsung bekerja. Bukan hanya memantau namun juga bisa langsung melakukan serangan balasan bila lembaga penting Indonesia diretas. 
Komisi IX Desak Menaker Tutup Peluang Kerja TKA

Legislator Partai Golkar ini mengatakan, pembentukan badan baru bukan hal yang mudah. Pasalnya, badan baru itu harus dilindungi undang-undang dan memiliki anggaran. Badan baru juga menjadi lembaga yang sia-sia karena dipaksakan.
Banggar DPR: Target Tax Amnesty Terlalu Ambisius

"Jangan kayak Badan Ekonomi Kreatif yang sempat gagu beberapa bulan karena enggak jelas undang-undang dan mata anggarannya."
Komisi XI: Postur APBN-P 2016 Tidak Kredibel

(mus)
Anggota Komisi VII DPR RI Aryo Djojohadikusumo

Komisi VII Dukung Upaya Pemerintah Perkuat Pertamina

Demi mencapai kedaulatan energi.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016