Kemenkes: Perjangkitan MERS di Saudi Tak Sampai Wilayah Haji

Jemaah calon haji menaiki pesawat.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA.co.id - Kementerian Kesehatan mengimbau para jemaah calon haji tak cemas dengan kasus penyebaran virus Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS CoV) di Arab Saudi. Memang ada tren peningkatan kasus namun sejauh ini masih terkendali.
Tawaf dan Rahasianya

Lagi pula, wilayah perjangkitan atau penyebaran dilaporkan hanya terjadi di Riyadh, tak sampai ke kota-kota tempat peribadatan haji, yakni Mekkah, Madinah dan Jeddah. Tidak atau belum ditemukan kasus perjangkitan MERS CoV di ketiga kota utama itu.
Satu Jam di Masjid Nabawi

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun telah mengantisipasi segala kemungkinan dengan menyiapkan tiga laboratorium MERS CoV di Mekkah, Mina dan Arafah serta empat lagi di Madinah.
Hari Ini 15 Kloter Jemaah Berangkat ke Tanah Suci

“Sebenarnya awal Juni kasus MERS CoV di Arab Saudi ‎praktis terkontrol baik. Tapi sejak 13 Juli mulai ada tren meningkat, dan terus meningkat sampai hari ini,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes, Tjandra Yoga Aditama, melalui pernyataan tertulisnya kepada VIVA.co.id, Senin, 24 Agustus 2015.

Tjandra menganjurkan para jemaah calon haji berobat atau memeriksakan kesehatannya jika ada yang sakit dengan penyakit umum ke Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI). Mereka akan dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi di Jeddah, Mekkah dan Madinah.

Dia mengingatkan juga bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jemaah calon haji bila akan berobat ke Rumah Sakit di Arab Saudi.

Pertama, selalu dan lebih sering mencuci tangan dengan sabun, yang secara ilmiah terbukti menurunkan kemungkinan infeksi. Jemaah calon haji disarankan juga jangan terlalu sering memegang hidung dan mulut dengan tangan secara langsung.

Kedua, selama berada di rumah sakit, agar sedapat mungkin menghindari kerumunan orang, terutama di Poliklinik dan Emergency Room. Hal ketiga adalah agar diupayakan seminimal mungkin menyentuh ‎benda-benda yang banyak dipegang orang atau pengunjung rumah sakit.

“Hal ini memang tidak terlalu mudah, karena kita terpaksa toh. Misalnya harus pegang gagang pintu, atau sandaran kursi, atau meja pendaftaran. Tapi ekstra waspadalah selalu pada kebersihan,” ujar Tjandra.

Info mutakhir MERS CoV

Tjandra melaporkan informasi termutakhir tentang perkembangan wabah MERS CoV di Riyadh per 23 Agustus 2015. Dilaporkan ditemukan 53 kasus MERS CoV. Sebanyak 17 orang di antaranya meninggal dunia, 32 orang masih dirawat, dan seorang telah dipulangkan.

Kisaran usia pasien bervariasi: ada yang berumur dua tahun dan ada yang berusia 109 tahun. Dilaporkan ada dua petugas kesehatan berkewarganegaraan Filipina yang telah tertular atau terjangkit.

“Ada tujuh kasus baru sehingga total seluruh Arab Saudi menjadi 1.141 kasus, meningkat dari ‎1.134 kasus. Lebih dari 5.700 sampel sudah diperiksa sebagai bagian contact tracing,” kata Tjandra. (ase)
Anggota Komisi VIII Desy Ratnasari

Anggota DPR Ingatkan Pemerintah Soal Dana Haji

Uang itu tak boleh digunakan sembarangan.

img_title
VIVA.co.id
17 Januari 2017