Mengenal Elanto, Pria yang Nekat Hentikan Konvoi Moge
- VIVA.co.id/ Daru Waskita (Yogyakarta)
VIVA.co.id - Nama Elanto Wijoyono dalam waktu satu pekan terakhir ini menghiasi media masa. Dia merupakan orang yang nekat menghentikan konvoi Harley Davidson dalam ajang Jogja Bike Rezdevous (JBR) 2015 di perempatan Ring Road Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta pada Sabtu 15 Agustus 2015.
Banyak dukungan nitizen yang mendukung aksi Joyo panggilan akrab Elanto Wijoyono, yang nekat menghentikan konvoi motor produksi Paman Sam tersebut.
Bagi kalangan yang bergulat di Lembaga Swadaya Masyarakat, nama Elanto Wijoyono bukan nama asing lagi. Joyo merupakan sosok yang peduli terhadap lingkungan dan kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada masyarakat.
"Saya kenal Joyo saat masih bergabung di LSM Combine Resources Management sebagai system analyst," kata Irfan, kawan Joyo saat bergabung di Combine Resources Management kepada VIVA.co.id.
Menurut Irfan yang juga salah jurnalis radio di Yogyakarta, hobi Joyo bersepeda dilakukan sejak lama, bahkan sejak muda.
"Ketika ada acara di Solo, Jawa Tengah. Saya naik kereta, Joyo naik sepeda ontel. Itu tahun 2012-an," ucapnya.
Sesampainya di lokasi acara, Joyo yang datang dengan bersepeda dari Yogya hanya memarkirkan sepeda dekat pohon dan merantainya.
"Katanya dia berangkat dari Yogya jam 5 pagi. Padahal acaranya pada pukul 09.00 WIB. Ndak tahu berapa kecepatan mengayuh sepeda sehingga tidak telat di acara," kata dia.
Bagi Irfan, tindakan Joyo menghentikan konvoi Harley Davidson merupakan suatu kegiatan yang dia laksanakan ketika memperjuangkan masalah lingkungan dan kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat.
"Apalagi tindakan itu jelas melanggar UU. Dia akan teriak dan membuat aksi," ujarnya.
Bagi pejabat di Pemerintahan Yogyakarta dan juga pejabat di pemerintahan, nama Elanto Wijoyono bukan sosok asing lagi. Namun bagi pengendara Harley adalah sosok yang asing bahkan tak tahu latar belakangnya.
"Kalau sudah tahu latar belakang dan bagaimana Joyo yang dekat dengan media yang menyuarakan suara rakyat Yogya maka mereka akan paham dengan aksi Joyo," ujarnya.
Irfan juga mengatakan, sosok Joyo juga seorang akademisi karena banyak kampus di Yogya yang mengundang sebagai pembicara bahkan dari luar negeri.
"Jadi kalau ingin berdebat ya siapkan materi yang matang. Apalagi di bidang hukum," katanya.