Raja Yogya: Pengendara Motor Gede Jangan Arogan

Sri Sultan HB X dan permaisuri GKR Hemas di Keraton Yogya, Jumat (8/5/2015)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Regina Safri
VIVA.co.id
- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X angkat bicara mengenai penghadangan konvoi motor gede (moge) yang dilakukan Elanto Wijoyono. Menurutnya semua pihak harus tenggang rasa menyikapi hal ini. 

Raja Keraton Yogyakarta tersebut mengatakan, para pengendara moge seharusnya lebih bisa tertib berlalu lintas. Sehingga tidak menimbulkan kehebohan yang berlebihan di masyarakat. 

"Para pengendara moge jangan arogan di jalan raya," ujar Sultan, Senin 17 Agustus 2015

Menurut Sultan, pemerintah provinsi tidak melarang acara Jogja Bike Rendezvous (JBR) atau acara moge lainnya yang digelar setiap tahunnya. Tapi harus dengan tata cara yang benar dan tidak merugikan masyarakat lainnya.  
Elanto Penghadang Moge Datangi Dirlantas Polda, Kenapa?

"Masyarakat pengguna jalan juga punya aktivitas termasuk pengguna moge.Yang terpenting pengendara moge jangan menjadi nomor satu di jalanan,"ungkanya
Ambulans Berhak Diutamakan di Jalan Raya, Bukan Konvoi Moge

Kepada masyatakat, Sultan mangatakan meskipun pasti akan terganggu, dia mengimbau masyarakat untuk dapat memaklumi hal ini. Apalagi, gelaran tersebut hanya dilakukan satu tahun sekali. 
Polisi Kawal Konvoi Dipertanyakan, Penting atau Demi Uang?

"Ini kan agenda tahunan dan resmi sehingga masyarakat juga mempersiapkan diri untuk sedikit menahan bising," katanya.

Dia pun mengimbau kepolisian dapat bijak mengatur keamanan acara-acara ini. Harus dipastikan masyarakat tidak ada yang dirugikan, sehingga pada akhirnya semuanya dapat berjalan dengan lancar.  

"Moge itu bertenaga besar dan membutuhkan ruang di jalan, sehingga tetap dibutuhkan pengawasan ketika melakukan konvoi," katanya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya