Skandal Boneka Mendiang Engeline, Ini Penjelasan Naomi
- ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
VIVA.co.id - Aktivis Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA), Naomi Werdisastro membantah membawa lari boneka milik Engeline. Boneka itu, menurutnya, sudah diserahkan pada kelurga Engeline dan tiga panti asuhan di Bali.
"Saya sudah minta izin ibu Hamidah (ibu kandung Engeline), pada 23 Juli. Satu kantong boneka saya serahkan pada Ibu Hamidah. Tiga kantong lainnya, sesuai izin, saya berikan ke panti asuhan Islam, Hindu, dan Kristen di Bali,” kata Naomi yang menjabat sebagai Ketua Tim Reaksi Cepat Komnas PA, ketika ditemui di Malang, Rabu 12 Agustus 2015.
Menurutnya, keputusan itu juga hasil konsultasi dengan orangtua kandung Engeline di Banyuwangi. Mereka hanya meminta satu kantung boneka sebagai bentuk kenang-kenangan untuk mengingat Engeline. Sedangkan tiga kantong lain diserahkan kepada sejumlah panti asuhan.
"Ada panti asuhan Kristen Wisma Harapan di Denpasar, kemudia dua kantong masing-masing untuk panti asuhan Islam dan Hindu di Klungkung, semuanya tercatat dan terdata” ujarnya.
Naomi mengaku terganggu dan merasa dirugikan dengan berbagai kabar miring tentangnya yang dituduh membawa kabur uang dan ratusan boneka mahal milik Engeline. Kabar tersebut semakin membesar, setelah telepon selulernya tak bisa dihubungi.
Naomi mengaku kedua telepon selularnya sedang rusak sepulang dari Bali. "Ya sangat kecewa, keluarga saya, terutama dan organisasi saya, kenapa media tidak mengontak pak Arist saja (Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait), karena kami satu tim," kata Naomi.
Terlebih, menurutnya, semua pengeluaran yang dibayar oleh Komnas PA selama mengawal kasus Engeline tak dibantu oleh pemerintah. Semua pengeluaran ditanggung oleh LSM-nya sendiri.
"Kita habis Rp70 juta selama kasus itu. Banyak kegiatan dan ditambah kantor kami kebakaran. Hendaklah bersabar, hendaklah dipahami, jika ditarik ke belakang siapa yang memulai kasus ini, sehingga terbongkar," kata Naomi. (asp)