'Reshuffle', Ini Kriteria Menteri Jokowi yang Baru
Rabu, 12 Agustus 2015 - 12:38 WIB
Sumber :
- REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id
- Kepala Kantor Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan menyebut kriteria menteri yang tengah dikehendaki Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah yang mampu bekerjasama dalam tim. Tujuannya, agar Kabinet Kerja lebih solid menghadapi perekonomian yang terus memburuk.
"Sekarang mungkin beliau merasa sudah lihat ekonomi global begini mungkin perlu memperkuat
teamwork-
nya dia. Mungkin, saya
enggak tahu juga. Tentu ada pertimbangan," kata Luhut di Kantornya, Rabu, 12 Agutus 2015.
Sosok menteri yang diharapkan Jokowi nanti adalah mereka yang mampu menghadapi tantangan global. Tim baru itu yang bertanggung jawab mencermati dan mengambil kebijakan dengan tepat.
"Lihat China begitu. China itu kita harus amati dengan cermat. Jadi enggak bisa kita pandang enteng," ujar dia.
Meski tak bicara tegas mengenai isu perombakan kabinet, tapi Luhut tak menampik mengenai isu reshuffle kabinet yang akan diumumkan Jokowi pada Rabu, 12 Agustus 2015.
"Mungkin perhitungan presiden begitu, tapi saya enggak tahu juga. Tapi kira-kira, kalau saya pada posisi beliau, melihat kondisinya seperti itu. Saya enggak tahu," kata dia.
Kabar reshuffle Kabinet Kerja telah bergulir sejak beberapa bulan lalu. Namun, Luhut menganggap isu reshuffle bergulir dari wacana publik.
"Kalau itu, sih, mengenai reshuffle itu, kan, sudah lama diwacanakan publik. Kalau beliau (presiden), kan, belum pernah mewacanakan," katanya.
Meski begitu, Luhut mengaku tak tahu berapa menteri yang akan direshuffle oleh Jokowi. Â "Enggak elok kalaupun saya tahu, kemudian saya memberitahukan kalian. Beliau belum mengumumkan. Etikanya enggak baik," lanjutnya.
Luhut bahkan menolak memberikan keterangan terkait kabar yang menyebutkan bahwa ia diisukan akan menggantikan Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno.
"Enggak tahu saya."
Baca Juga :
Reshuffle Tak Pengaruhi Aturan TKDN
Sosok menteri yang diharapkan Jokowi nanti adalah mereka yang mampu menghadapi tantangan global. Tim baru itu yang bertanggung jawab mencermati dan mengambil kebijakan dengan tepat.
"Lihat China begitu. China itu kita harus amati dengan cermat. Jadi enggak bisa kita pandang enteng," ujar dia.
Meski tak bicara tegas mengenai isu perombakan kabinet, tapi Luhut tak menampik mengenai isu reshuffle kabinet yang akan diumumkan Jokowi pada Rabu, 12 Agustus 2015.
"Mungkin perhitungan presiden begitu, tapi saya enggak tahu juga. Tapi kira-kira, kalau saya pada posisi beliau, melihat kondisinya seperti itu. Saya enggak tahu," kata dia.
Kabar reshuffle Kabinet Kerja telah bergulir sejak beberapa bulan lalu. Namun, Luhut menganggap isu reshuffle bergulir dari wacana publik.
"Kalau itu, sih, mengenai reshuffle itu, kan, sudah lama diwacanakan publik. Kalau beliau (presiden), kan, belum pernah mewacanakan," katanya.
Meski begitu, Luhut mengaku tak tahu berapa menteri yang akan direshuffle oleh Jokowi. Â "Enggak elok kalaupun saya tahu, kemudian saya memberitahukan kalian. Beliau belum mengumumkan. Etikanya enggak baik," lanjutnya.
Luhut bahkan menolak memberikan keterangan terkait kabar yang menyebutkan bahwa ia diisukan akan menggantikan Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno.
"Enggak tahu saya."
Baca Juga :
Saleh Husin: Reshuffle Jadi Titik Balik Perbaikan Ekonomi
Tugas besar tim ekonomi baru adalah mengurangi impor untuk produksi.
VIVA.co.id
6 Agustus 2016
Baca Juga :