Modul Pengajaran Islam Damai Diadaptasi dari Inggris

Menteri Agama, Lukman Hakim Saifudin (kanan).
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan sebuah modul pembelaran berbasis Islam damai untuk sekolah umum. Modul itu diadaptasi dari salah satu universitas tertua dan terbaik di dunia, yaitu Oxford University, Inggris.
Adakah Negara Ideal Menurut Islam?

“Modul ini dibuat oleh guru-guru agama terbaik di Indonesia, yang sebelumnya dikirim ke Oxford University,” kata Menteri Agama, Lukman Hakim Saefuddin di Asrama Haji, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 11 Agustus 2015.
Indonesia Tagih Janji Saudi untuk Korban Crane Jatuh

Menag menjelaskan, tujuan penyusunan modul itu sebagai respons pemerintah untuk membekali guru-guru agama di sekolah umum agar siswa mempunyai pemahanaman yang baik tentang agama Islam. Modul itu juga menjadi salah satu cara mencegah penyebaran paham radikal, yang mungkin bisa timbul di institusi pendidikan.
Syafii Maarif Sebut ISIS Alat untuk Intervensi Negara Islam

"Ini juga salah satu cara Kementerian Agama menyikapi paham yang cukup ekstrem, yang sesungguhnya bukan merupakan cermin ajaran Islam,” ujarnya menjelaskan.

Soal alasan pemilihan Inggris sebagai acuan pembuatan modul itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Kamarudin Amin mengatakan, gaya pendidikan agama di negara-negara Eropa lebih mengajarkan perilaku menghargai perbedaan. Berbeda dengan di negara-negara Timur Tengah yang lebih mengajarkan hubungan manusia dengan Tuhan.

"Sedangkan modul kita ini menggabungkan unsur keduanya, yaitu metodologi yang efektif yang mampu menghadirkan, mewujudkan agama Islam yang damai (rahmatal lil alamin), yang menghargai perbedaan budaya dan agama yang bisa memahami orang lain dan bisa mengajarkan Islam yg menghargai demokrasi."

Pada tahap pertama, modul itu telah dilaksanakan di tiga provinsi, yaitu Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sulawei Utara. Secara bertahap akan disebarkan ke seluruh Indonesia.

(mus)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya