Pemerintah Canangkan Pengajaran Islam Damai di Sekolah
Senin, 10 Agustus 2015 - 18:21 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Muhammad Solihin
VIVA.co.id - Pemerintah, melalui Kementerian Agama, mencanangkan pengajaran "Islam damai" di sekolah-sekolah. Sebab, pemerintah ingin menanggulangi potensi radikalisme atau penyebaran ajaran kekerasan, yang bisa muncul di institusi pendidikan itu.
Baca Juga :
Adakah Negara Ideal Menurut Islam?
"Kami ada beberapa penelitian bahwa kami mengakui di sekolah ada potensi radikalisme. Jadi kita tidak boleh berpangku tangan dan tidak boleh merasa bahwa Islam itu sudah sangat mapan dan damai,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam dari Kementerian Agama, Komarudin Amin, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 10 Agustus 2015.
Menurut Komarudin, pendidikan Islam di sekolah mempunyai peran penting dan fungsi yang sangat strategis. Sebab para generasi bangsa yang kini duduk di bangku sekolah adalah calon-calon pemimpin bangsa.
Pencanangan pengajaran Islam damai di sekolah akan dilakukan , di Asrama Haji, Bekasi, pada Selasa, 11 Agustus 2015. Pencanangan ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama kepala Dinas Pendidikan provinsi dan Kepala Kantor Wilayah Kemenag provinsi se-Indonesia di hadapan lebih seribu siswa SD, SMP, dan SMA dari 33 provinsi.
Kegiatan itu dikemas dalam bentuk kompetisi, di antaranya MTQ, cerdas cermat, kaligrafi, kreasi busana dan pidato. Lebih seribu siswa dari seluruh provinsi di Indonesia akan berpartisipasi.
Komarudin berharap pentas tingkat nasional itu dapat menjadi sarana aktualisasi diri bagi siswa dalam hal pendalaman, penghayatan, dan pengamalan nilai-nilai Islam.
"Fakta menunjukkan bahwa pemimpin bangsa sekarang adalah orang-orang yang menyelesaikan pendidikan di jalur formal. Karenanya, penting membekali siswa yang nantinya akan menjadi pemimpin bangsa dengan pemahaman keagamaan yang ,” ujar dia. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kegiatan itu dikemas dalam bentuk kompetisi, di antaranya MTQ, cerdas cermat, kaligrafi, kreasi busana dan pidato. Lebih seribu siswa dari seluruh provinsi di Indonesia akan berpartisipasi.