4 Sukhoi TNI Siap Antisipasi Pesawat Penerobos dari Malaysia
Minggu, 9 Agustus 2015 - 20:28 WIB
Sumber :
- Muhammad Tahir/Tarakan
VIVA.co.id
- Aparat keamanan Indonesia tak mau lagi pesawat-pesawat asing leluasa menerobos wilayah perbatasan. Apalagi untuk mengintai Indonesia dari udara.
Hal itu dibuktikan dengan disiagakannya armada pesawat tempur jenis Sukhoi di dekat perbatasan RI dengan Malaysia, yakni di Kalimantan Utara.
Empat pesawat buatan Rusia itu sejak Minggu siang tadi sudah mulai menunjukkan kemampuannya bermanuver menjaga kedaulatan bangsa. Mereka didatangkan dari skuadron 11 pangkalan udara (Lanud) TNI AU Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.
Hal itu dibuktikan dengan disiagakannya armada pesawat tempur jenis Sukhoi di dekat perbatasan RI dengan Malaysia, yakni di Kalimantan Utara.
Empat pesawat buatan Rusia itu sejak Minggu siang tadi sudah mulai menunjukkan kemampuannya bermanuver menjaga kedaulatan bangsa. Mereka didatangkan dari skuadron 11 pangkalan udara (Lanud) TNI AU Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.
Sukhoi-sukhoi pemburu itu, terbang rendah di zona udara Indonesia hingga akhirnya mendarat di Bandara Internasional Juwata, Tarakan.
Komandan Lanud Juwata, Letkol Tiopan Hutapea, mengatakan pesawat Sukhoi yang bersiaga di Tarakan berjenis SU-27 SKM dn SU-30 MK2.
"Kami siap mengusir pesawat asing yang melanggar batas negara," kata Tiopan, Minggu 9 Agustus 2015.
Menurut Tiopan, dengan kehadiran pesawat Sukhoi di Tarakan, dipastikan, puluhan pesawat asing yang sempat masuk ke wilayah udara Indonesia, tak akan berani lagi melintas melanggar batas.
Dalam catatan di pangkalan radar TNI, selama 2015, sudah puluhan kali pesawat negeri tetangga masuk ke langit Indonesia untuk memantau Ambalat yang menjadi wilayah sengketa kedua negara.
"Selain bertugas pengawasan dan pengamanan wilayah perbatasan, pesawat-pesawat tempur akan melakukan latihan Perkasa 2015 dibawah komando pertahanan udara nasional," ujar Tiopan. (ren)
Muhmmad Tahir - Kalimantan Utara
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sukhoi-sukhoi pemburu itu, terbang rendah di zona udara Indonesia hingga akhirnya mendarat di Bandara Internasional Juwata, Tarakan.