44 Persen Jamaah Haji Indonesia Tamatan SD
Kamis, 6 Agustus 2015 - 17:58 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
VIVA.co.id
- Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Abdul Djamil menyatakan mayoritas jamaah haji asal Indonesia berstatus tamatan sekolah dasar (SD). Sehingga Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) memiliki tugas berat memberikan pelayanan ekstra kepada para jamaah.
"Sebanyak 44 persen jamaah haji kita pendidikan dasar. Mereka masih belum tahu tahu banyak hal soal teknis dan medan di Saudi, maka tugas kita untuk memberikan pelayanan terbaik," ujar Abdul Djamil saat Pelantikan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo di Surakarta, Kamis 6 Agustus 2015.
Baca Juga :
Anggota DPR Ingatkan Pemerintah Soal Dana Haji
Baca Juga :
Tawaf dan Rahasianya
"Sebanyak 44 persen jamaah haji kita pendidikan dasar. Mereka masih belum tahu tahu banyak hal soal teknis dan medan di Saudi, maka tugas kita untuk memberikan pelayanan terbaik," ujar Abdul Djamil saat Pelantikan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo di Surakarta, Kamis 6 Agustus 2015.
Secara nasional, jumlah kuota jamaah haji tahun 2015 sebanyak 168.800. Jumlah itu terdiri dari 155. 200 kuota reguler dan 13.600 untuk Program Ibadah Haji Khusus (PIHK) yang dikerjasamakan antara lembaga penyelenggara haji dan Kementerian Agama. Kloter pertama akan mulai berangkat pada 21 Agustus 2015.
Menurut Djamil, jamaah haji yang berlatarbelakang pendidikan dasar harus mendapatkan perhatian khusus. Karena mereka belum mengetahui kondisi medan di tanah suci seperti cuaca ekstrem, masalah penerbangan saat naik pesawat dan embarkasi.
Khusus cuaca di Arab Saudi diprediksi tahun ini akan lebih panas dibanding tahun 2014 lalu dengan suhu hingga 42 derajat celcius.
"Maka kami imbau jamaah haji untuk menjauhi terik matahari, kami beri fasilitas penyemprot air untuk menyemprot tubuh mereka," katanya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta agar para petugas PPIH memberikan pelayanan prima terhadap jamaah yang masih berpengetahuan minim.
Masalah kecil seperti kebersihan, kerapian dan keamanan wajib menjadi prioritas utama untuk senantiasa diperhatikan.
"Saya cuma minta kepada pak Dirjen agar layanan kepada jamaah haji nanti kayak di hotel, profesional. Termasuk masalah katering dan sebagainya," kata Ganjar.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Secara nasional, jumlah kuota jamaah haji tahun 2015 sebanyak 168.800. Jumlah itu terdiri dari 155. 200 kuota reguler dan 13.600 untuk Program Ibadah Haji Khusus (PIHK) yang dikerjasamakan antara lembaga penyelenggara haji dan Kementerian Agama. Kloter pertama akan mulai berangkat pada 21 Agustus 2015.