Pensiun dari Kepala Badan Geologi, Ini Profesi Baru Surono

Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana, Surono
Sumber :
  • ANTARA/ Reno Esnir

VIVA.co.id - Pensiun sebagai Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tak membuat Surono bisa sepenuhnya meninggalkan pekerjaan lamanya.

Strategi Menteri Arcandra Targetkan PLTP 7.000 MW

Pria yang kini berusia 60 tahun itu mengakui jika tenaga dan pikirannya masih dibutuhkan, utamanya terkait isu kegempaan dan gunung berapi. Kementerian ESDM, masih membutuhkan pemikiran pria yang akrab disapa Mbah Rono ini.

"Saya sudah pensiun sebagai Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Kini saya dipercaya menjadi staf ahli Kementerian ESDM," kata Mbah Rono di Kantor BPPTKG Yogyakarta, Kamis, 6 Agustus 2015.

Wapres: Elektrifikasi RI Terendah di ASEAN

Mbah Rono menyatakan ingin tetap mengabdikan hidupnya untuk masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan geologi maupun gunung berapi. "Berbagai undangan dari kampus untuk jadi narasumber saya sanggupi. Minggu besok di ITB, dan tanggal 16 Agustus di UNY," ujarnya menambahkan.

Di tengah kesibukannya, Mbah Rono tetap meminta agar meningkatkan kewaspadaan diri. Apalagi, bagi masyarakat yang tinggal di sekitar lereng gunung berapi. Menurut dia, setiap gunung api memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain. Sehingga, tidak bisa digeneralisir kondisi satu gunung dengan gunung api lainnya.

Seperti halnya Gunung Merapi yang nota bene gunung aktif. Meskipun aktif, erupsi Merapi tidak bisa diketahui secara pasti kapan akan erupsi. "Andai saya tahu, Anda orang pertama yang saya kasih tau," katanya disambut tawa.

2024, Blok Masela Siap Produksi?

Meski demikian, erupsi Merapi bisa dideteksi dini dengan peralatan yang dimiliki BPPTKG Yogyakarta. Masyarakat harus bisa membaca pertanda alam sehingga jika terjadi erupsi dapat diminimalisir kerugian atau korban jiwa.

(mus)

Petugas PT PLN (Persero) melakukan pemeriksaan rutin di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Taman Jeranjang. Lombok, NTB.

PMA Tak Merata Akibat Kurang Listrik

Selama ini, hanya terkonsentrasi di pulau Jawa.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016