Tremor Dominan, Status Gunung Raung Tak Berubah
- Lapan.go.id
VIVA.co.id - Aktivitas Gunung Raung di perbatasan Jember, Banyuwangi, dan Bondowoso tak beranjak turun. Padahal, sudah lebih sebulan gunung berketinggian 3.344 meter dari permukaan laut itu berstatus siaga (level 3) pada 29 Juni 2015.
Bahkan, angka tremor masih terus berubah-ubah pada amplitudo 31 milimeter sejak beberapa waktu terakhir. Meski begitu, status gunung masih dinyatakan tidak berubah.
Ketua Tim Tanggap Darurat Gunung Raung dari Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (BG-PVMBG), Nugraha Kartadinata, menyatakan, pantauan aktivitas terakhir menyebut tremor dominan di angka 31 mm. Petugas yang diperbantukan dari BG-PVMBG Bandung untuk ikut mengawasi kegiatan Gunung Raung di Pos Pengamatan Gunung Api Raung, Banyuwangi itu mengatakan, api pijar juga masih terlihat keluar dari kaldera Gunung Raung.
"Dari pantauan CCTV kami yang terpasang di Gunung Ijen, masih terlihat api pijar di puncak kawah dan jatuh kembali ke dalam kawah,” kata Nugraha, Kamis 6 Agustus 2015.
Pantauan lain, semburan kolom abu mencapai ketinggian 300 meter di atas kawah dan mengarah ke selatan-tenggara. Suara gemuruh juga terdengar dengan kekuatan lemah hingga sedang di sekitar Gunung Ijen.
"Dari pengamatan darat di PGA (Pengamatan Gunung Api), arah angin ke selatan-tenggara berpotensi membawa material abu atau pasir halus ke arah Banyuwangi dan sekitarnya,” ucapnya.
Selama ini, ketinggian kolom abu Gunung Raung tak pernah lebih dari 1.000 meter.
"Ketinggian kolom abu dari kawah saat ini antara 300 meter hingga 1.000 meter. Kami tak pernah mengeluarkan rilis semburan abu mencapai 5 km, jika ada mungkin dihitungnya dari ketinggian permukaan laut, karena ketinggian Raung lebih dari 3.000 meter,” katanya.
Meski tremor dominan masih terjadi beberapa kali dengan tekanan lebih dari 30 milimeter, aktivitas Gunung Raung tak berubah. Petugas pos Pengamatan Gunung Api (PGA) malah mendapat bantuan tenaga pemantau dari BG-PVMBG Bandung selama aktivitas Raung meningkat.
“Tenaga PGA Raung ini hanya empat orang, selama aktivitas naik tentu dapat bantuan tenaga untuk mengawasi aktivitas Raung selama 24 jam. Saya bertugas di sini sejak 22 Juli hingga 9 Agustus nanti. Petugas lain dari Bandung juga akan disiapkan untuk menggantikan saya di sini,” Nugraha menambahkan.
Bantuan petugas Pengamatan Gunung Api selalu diberikan untuk memantau aktivitas gunung api yang meningkat. “Seperti Sinabung juga mendapat bantuan petugas,” tuturnya.