Gara-gara El Nino, Produksi Padi Dikhawatirkan Menurun
Selasa, 4 Agustus 2015 - 00:43 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Saiful Bahri
VIVA.co.id
- El Nino yang mempengaruhi kondisi iklim di Indonesia, menimbulkan kekhawatiran terhadap produksi padi. Meskipun begitu, pemerintah menjamin produksi padi masih aman.
"Yang menjadi kekhawatiran itu tanaman padi," kata Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Srie Agustina, di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin 3 Agustus 2015.
Srie mengatakan bahwa Kementerian Pertanian menjamin mulai Agustus-Desember tahun ini akan ada produksi 15 juta ton.
"Intinya, ke depan bagaimana kita punya cadangan nasional, yaitu Bulog, bisa menyerap untuk cadangan nasional," kata Srie.
Baca Juga :
Sepuluh Kegunaan Beras yang Luar Biasa
Dalam kondisi ekstrem, potensi kehilangan produksi padi sebesar 248 ribu ton, misalnya produksi beras sebesar 15,8 juta ton berkurang menjadi 15,7 juta ton.
"Jadi, masih di kisaran 15 juta ton produksi kita. Kita hanya akan kehilangan 248 ribu ton untuk kondisi ekstrem sekalipun," kata dia.
Pihaknya akan terjun langsung ke lapangan untuk mengawal dampak El Nino terhadap bahan pangan.
Selain itu, Srie mendapat laporan dari Pasar Induk Beras Cipinang bahwa ada penurunan stok. Menurut data Kementerian Perdagangan, pasokan beras ke Pasar Induk Beras Cipinang sebanyak 2.834 ton pada 1 Agustus 2015.
Pasokan ini berkurang dibandingkan dengan pasokan pada 31 Juli 2015 yang sebanyak 4.509 ton. Sementara itu, pasokan beras rata-rata pada tanggal 1-2 Agustus 2015 sebanyak 2.834 ton dan turun 7,9 persen dibandingkan dengan 1-2 Juli 2015 yang sebanyak 3.077 ton.
"(Penurunan ini) juga indikasi. Tapi, kami akan melihat apakah ini hanya sementara atau berlanjut," kata dia.
Tak berpengaruh ke inflasi
Srie mengatakan bahwa penurunan pasokan beras akibat El Nino tak berpengaruh terhadap inflasi, asalkan harga pembelian pemerintah (HPP) belum dinaikkan.
Sebab, kenaikan HPP itu bisa mengerek harga beras yang bisa berpengaruh terhadap inflasi. Sekadar informasi, harga pembelian pemerintah (HPP) beras sebesar Rp7.300 per kg dan harga gabah kering giling sebesar Rp4.650 per kg
"Kalau HPP dinaikkan, akan sangat mempengaruhi. Selama masih bisa dipertahankan dan stok bisa dijaga, kami akan aman," kata dia. (ase)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Selain itu, Srie mendapat laporan dari Pasar Induk Beras Cipinang bahwa ada penurunan stok. Menurut data Kementerian Perdagangan, pasokan beras ke Pasar Induk Beras Cipinang sebanyak 2.834 ton pada 1 Agustus 2015.