Menteri Lingkungan Selidiki Resor Piara Lumba-lumba di Bali
Senin, 27 Juli 2015 - 12:49 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/baligreentour.com
VIVA.co.id
- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengaku akan melakukan investigasi khusus untuk atraksi lumba-lumba di Pulau Bali.
Salah satunya adalah di Wake Bali Dolphin, yang selama beberapa waktu ini mendapat sorotan dari banyak pihak.
"Kami menanggapi laporan ini dengan serius, dan saat ini sedang menginvestigasi situasinya," tulis Siti merespons petisi tentang pembebasan lumba-lumba di Bali oleh seorang traveler dari Australia, Senin 27 Juli 2015.
"Kalau memang ada pelanggaran hukum oleh resor ini (Wake Dolphin) baik berupa kekerasan maupun penelantaran ataupun standar-standar kondisi yang tidak terpenuhi, maka kami akan mengambil tindakan," tambah Siti yang menembuskan surat itu ke pengelola Change.org.
Siti juga mengaku petisi yang digagas dalam laman Change.org itu, juga telah membuka kembali wacana perlindungan tentang tempat-tempat atraksi lumba-lumba.
Karena itu ia berencana dalam waktu dekat ini akan menggelar diskusi publik berkaitan dengan perlindungan lumba-lumba. "Kami akan mengundang para ahli dalam pendidikan, psikologi, konservasi, perlindungan satwa, organisasi masyarakat sipil, untuk berdialog terbuka, dan mencari solusi bersama," ujarnya.
Ia mengaku prihatin dengan kondisi lumba-lumba di resor itu. Dengan kolam renang berukuran 10x20 meter dan dengan kondisi air yang dipenuhi klorin, telah menyiksa lumba-lumba di dalam kolam tersebut.
"Empat lumba-lumba itu terpenjara dalam air yang mengandung klorin, hanya untuk dipertontonkan kepada turis," ujar Craig.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Ia mengaku prihatin dengan kondisi lumba-lumba di resor itu. Dengan kolam renang berukuran 10x20 meter dan dengan kondisi air yang dipenuhi klorin, telah menyiksa lumba-lumba di dalam kolam tersebut.