Menristek: Jangan Sampai Ada Joki di Ujian Mandiri
Minggu, 26 Juli 2015 - 13:56 WIB
Sumber :
VIVA.co.id
- Mengantisipasi joki saat pelaksanaan ujian jalur mandiri (UM), Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek) Muhammad Nasir melakukan inspeksi mendadak (sidak) di SMK 29 Jakarta, Minggu 26 Juli 2015.
Didampingi sejumlah pejabat Kemenristek, Menteri Nasir mendatangi SMK 29 Jakarta yang akan menjadi lokasi ujian ujian penerimaan mahasiswa baru Universitas Dipenogoro melalui jalur Ujian Mandiri (UM).
"Saya ingin mendeteksi langsung. Karena masuk universitas perguruan tinggi itu persaingan ketat," kata Nasir saat sidak dikawasan Kebayoran Baru, Jakarta.
Dengan melihat hal tersebut, Nasir mengimbau kepada para panitia ujian untuk bekerja secara jujur dan berhati-hati dengan jasa perjokian. Hal ini bertujuan untuk memberikan pelajaran bagi para mahasiswa baru untuk lebih giat mencapai apa yang mereka inginkan.
"Kami pesan ke panitia seleksi UM agar dilakukan antisipasi. Jangan sampai ada perjokian,"Â ujarnya.
Untuk itu, mantan Rektor UNDIP tersebut menyatakan tidak akan segan-segan mengambil sanksi terhadap para pelaku maupun pengguna jasa joki. Hal ini disinyalir mampu merusak moral bagi anak-anak bangsa dan negara.
"Perjokian ini sangat penting karena berpengaruh terhadap moral. Kalau sampai ada, saya akan berikan hukuman berat," kata Nasir.
Dengan melihat hal tersebut, Nasir mengimbau kepada para panitia ujian untuk bekerja secara jujur dan berhati-hati dengan jasa perjokian. Hal ini bertujuan untuk memberikan pelajaran bagi para mahasiswa baru untuk lebih giat mencapai apa yang mereka inginkan.
"Kami pesan ke panitia seleksi UM agar dilakukan antisipasi. Jangan sampai ada perjokian,"Â ujarnya.
Untuk itu, mantan Rektor UNDIP tersebut menyatakan tidak akan segan-segan mengambil sanksi terhadap para pelaku maupun pengguna jasa joki. Hal ini disinyalir mampu merusak moral bagi anak-anak bangsa dan negara.
"Perjokian ini sangat penting karena berpengaruh terhadap moral. Kalau sampai ada, saya akan berikan hukuman berat," kata Nasir.
Baca Juga :
UN Lancar, Mendikbud Berterima Kasih pada Hacker
Masalah pengaduan UN 2016 turun 50 persen.
VIVA.co.id
7 April 2016
Baca Juga :