KPK: Soal Pilkada, Jangan Memilih Kucing dalam Karung

KPK Bantah Isu Pelarangan Beribadah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Adnan Pandu Praja, didampingi beberapa deputi KPK memaparkan soal penyelenggaraan dan persiapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2015.


Adnan mengatakan, persyaratan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah para calon kepala daerah harus menyerahkan bukti Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Untuk itu, para calon kepala daerah harus mendaftarkan LHKPN ke KPK dan kemudian menerima tanda terima.


Loket pendaftaran kekayaan telah dibuka di Gedung KPK sejak tanggal 22 Juli hingga 7 Agustus 2015.


"Karena ini persyaratan dari KPU. Harus diketahui kekayaan Calon Kepala Daerah yang akan ikut Pilkada. Bisa dikirim langsung, melalui pos atau langsung datang ke kantor KPK," ujar Adnan di KPK, Jakarta, Kamis sore, 23 Juli 2015.


Sejak loket dibuka, menurut Adnan, sejauh ini jumlah calon kepala daerah yang telah melaporkan kekayaan mereka telah mencapai 602 calon. Dari jumlah tersebut, sebanyak 272 calon melapor hari Rabu, 22 Juli 2015 kemarin, sedangkan sisanya melapor hari ini.


Adnan juga mengatakan bahwa pihaknya saat ini akan menampung pendaftaran dan setelah periode pendaftaran berakhir, maka akan langsung dimulai proses verifikasi.


Saat ditanya berapa lama proses verifikasi akan berlangsung, Adan mengatakan proses tersebut tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat.


"Seperti biasa verifikasi butuh waktu, diharapkan tidak akan memengaruhi proses pemilihan. Memverifikasi sekian ratus atau ribu calon ini tidak mudah, jadi jangan sampai menghambat pemilihan," ujar Adnan.


Ia juga mengungkapkan bahwa nantinya, KPK akan memberitahukan seluruh LHKPN kepada masyarakat Indonesia untuk memermudah mereka menentukan pilihan di Pilkada. Masyarakat bisa melihat cocok atau tidaknya jumlah kekayaan dengan profil seorang calon.


Itulah mengapa KPK berharap para calon kepala daerah membuat laporan kekayaan mereka sejujur-jujurnya.
'Bos Podomoro Beri Sanusi Uang Rp2 Miliar Sebagai Sahabat'


PDIP Masih Cari Momentum Baik untuk Umumkan Cagub DKI
"Kita harapkan kejujuran para calon. Jangan lupa bahwa itu semua akan diumumkan di papan pengumuman KPU agar para pemilih bisa menjadikan ini pertimbangan, jadi pemilih tidak memiliki kucing dalam karung," kata dia. (one)

Ahok Tak Sudi Disebut Petugas Partai
KPK menetapkan politikus Golkar Budi Supriyanto sebagai tersangka

Politikus Budi Supriyanto Didakwa Disuap Ratusan Ribu Dolar

Suap itu disebut untuk usulan program aspirasi DPR.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016