BMKG: Dampak Badai Siklon Nangka Terasa Paling Kuat di Jatim
Senin, 13 Juli 2015 - 17:38 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Veros Afif
VIVA.co.id – Kota Surabaya diterpa angin kencang dalam dua hari terakhir. Angin itu akibat badai siklon tropis nangka (tropical cyclone nangka) di timur Filipina.
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Juanda Surabaya, Bambang Setiajid, mengatakan bahwa angin kencang yang menerpa wilayah timur Indonesia terasa kuat terjadi di seluruh wilayah Jawa Timur. Itu terjadi sejak Minggu, 12 Juli 2015, dan kemungkinan bisa sampai satu pekan mendatang.
“Indonesia terdampak, kecuali Indonesia bagian barat (Sumatera). Jakarta terdampak tapi tak sekuat di Jawa Timur,” ujarnya dihubungi VIVA.co.id pada Senin, 13 Juli 2015.
Baca Juga :
BMKG: Jabodetabek Bakal Hujan Saat Siang
Bambang menjelaskan, angin itu biasa disebut angin muson timur. Biasanya angin ini berhembus dengan kecepatan 10-15 knot, tapi sekarang naik hingga 20 knot atau 35 kilometer per jam. Embusan angin terasa lebih kencang di wilayah utara Jawa Timur daripada wilayah selatan Jawa Timur.
“Tropical cyclone Nangka sebetulnya cukup jauh tapi men-trigger (memicu) siklon timur, maka terasa kencang anginnya di sini (Jawa Timur),” katanya.
Menurut Bambang, BMKG Juanda juga menerima laporan dari BMKG Maritim Tanjung Perak terkait informasi termutakhir kekuatan angin di laut. Ternyata informasi menunjukkan bahwa angin sekarang dalam kecepatan 24 knot atau setara dengan 45 kilometer per jam. Tidak hanya itu, angin juga memengaruhi ketinggian ombak di pesisir pulau Jawa hingga setinggi dua meter sampai tiga meter. Di laut lepas ketinggian ombak sampai lima meter.
Bambang menginformasikan bahwa kini perjalanan laut yang patut diwaspadai adalah di laut Jawa. Di Jawa Timur, perjalanan untuk kepulauan Bawean dan Madura Madura ditutup semua jurusan.
“Di kepulauan ditutup dulu sementara karena gelombang tinggi. Untuk (lalu lintas) penyeberangan Jembatan Suramadu, batas keamanan 40 kilometer per jam untuk roda dua,” ujarnya.
Bambang juga mengimbau kepada pemudik yang menggunakan jalur darat, khususnya pengendara, agar lebih berhati-hati. Soalnya tinggi embusan angin membuat debu berterbangan yang bisa mengganggu jarak pandang.
"Jika mau mudik, sebisa mungkin rumah ditinggal dalam keadaan rapi. Pastikan alat-alat yang dapat menimbulkan api sudah mati semua dan aman. Angin ini juga berpotensi kebakaran," kata Bambang.
Siklon tropis nangka tak pernah bertiup di atas perairan Indonesia, seperti berbagai badai tropis lain. Wilayah Indonesia yang berada di antara 5 derajat lintang utara dan 5 derajat lintang selatan membuat badai tropis selalu lemah dan tak bisa masuk ke wilayah Indonesia.
Nama nangka disematkan pada siklon itu karena sesuai kesepakatan World Meteorological Organization (WMO), Indonesia berhak memberi nama badai tropis yang terbentuk di dekat wilayah Indonesia. Dampak yang terjadi kini lebih lazim disebut sebagai dampak dari ekor badai tropis. Indonesia hanya terkena dampaknya, bukan badai tropisnya.
Baca Juga :
BMKG: Jabodetabek Hujan Mulai Siang sampai Malam
Jabodetabek diramalkan berawan hanya saat pagi.
VIVA.co.id
11 Agustus 2016
Baca Juga :