Presiden Perintahkan BIN Urus Eks Tapol Papua yang Sakit
Senin, 13 Juli 2015 - 17:15 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.
VIVA.co.id - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Sutiyoso, bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 13 Juli 2015. Presiden menugaskan Sutiyoso untuk mengurus tiga dari lima mantan tahanan politik (tapol) dari Papua yang sedang sakit.
Baca Juga :
Presiden Jokowi Santai UU Amnesty Digugat
"Petunjuk beliau karena supaya saya ambil alih itu, mungkin yang sakit itu saya mau bawa ke Jakarta untuk berobat di sini," kata Sutiyoso kepada wartawan seusai bertemu Kepala Negara.
Baca Juga :
Jokowi: Indonesia Bangga Raih Perak Pertama
Menurut dia, seluruh pengobatan akan ditanggung negara. Tak hanya itu, kelanjutan kehidupannya juga akan dicarikan solusi pemerintah. Pemerintah sedang mengusahakan menyediakan pekerjaan untuk mereka. Soalnya selama ini mereka menyandarkan hidup dari keluarga.
Sutiyoso mengaku belum memastikan jenis pekerjaan untuk mantan tapol itu tetapi ada peluang diberikan pekerja di pemerintah kabupaten di Papua. "Kalau kita titipkan satu kabupaten satu saja masa enggak bisa," katanya, berasumsi.
Sementara, sepuluh tahanan politik lain yang sampai sekarang belum dibebaskan, kata Sutiyoso, mereka harus mengaku bersalah dan menyatakan akan setia pada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kalau mereka bersedia berkomitmen seperti itu, Presiden akan mempertimbangkan memberikan grasi atau pengampunan.
Sutiyoso meyakini mereka akan mengajukan diri untuk mendapatkan grasi jika melihat lima temannya yang sudah dibebaskan terawat dengan baik. Namun kini mereka masih menolak mengakui kesalahannya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sementara, sepuluh tahanan politik lain yang sampai sekarang belum dibebaskan, kata Sutiyoso, mereka harus mengaku bersalah dan menyatakan akan setia pada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kalau mereka bersedia berkomitmen seperti itu, Presiden akan mempertimbangkan memberikan grasi atau pengampunan.