Titik Api Naik di Sumsel, Hujan Buatan Dimulai Lebih Awal

Alat Untuk Modifikasi Cuaca di Bandara Halim Perdanakusuma
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melakukan modifikasi cuaca dengan membuat hujan buatan di Sumatera Selatan (Sumsel).

Kebakaran Besar Melanda Portugal

Hujan buatan itu dilakukan lebih awal dari biasanya karena jumlah titik api terpantau meningkat di sejumlah wilayah di provinsi itu.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mencatat ada tujuh titik api di sejumlah daerah di Sumsel per Jumat pagi, 10 Juli 2015.

Titik-titik api itu teramati di Kabupaten Empat Lawang, Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Ogan Ilir, dan Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Jumlah itu sesungguhnya masih relatif sedikit dan masih berada di lahan-lahan mineral, bukan lahan gambut. Tetapi jumlah itu tergolong tinggi untuk kondisi awal musim kemarau seperti sekarang.

Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?

Titik-titik api yang berada di lahan-lahan mineral pun dikhawatirkan merembet lahan gambut yang dapat menimbulkan kabut asap, seperti tahun-tahun sebelumnya.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Hujan Buatan BPPT, Heru Widodo, mengatakan teknologi modifikasi cuaca hujan buatan pada masa siaga darurat sifatnya mencegah agar tak terjadi kebakaran lahan dan hutan.

Musim kemarau pun lebih awal di Sumsel. Hujan buatan untuk memberikan efek basah pada lahan-lahan, terutama lahan gambut, agar tak terbakar.

BNPB menyiapkan pesawat Cassa 212-200 yang disewa dari Pelita Air Service untuk melakukan modifikasi cuaca itu. Pesawat itu akan menebarkan 80 ton garam di langit Sumsel untuk memicu awan cumulonimbus sehinggar terjadi hujan.

Tahap awal modifikasi cuaca dilakukan dengan dua kali penerbangan. Masing-masing penerbangan membawa satu ton garam. Garam-garam itu disebar di atas awan-awan yang berpotensi hujan di atas wilayah Ogan Komering Ilir dan sekitarnya serta Banyuasin dan Palembang.

Modifikasi cuaca yang belum ditentukan batas waktunya itu mulai membuahkan hasil. Hujan sudah terjadi di hampir sebagian wilayah Sumsel. (ase)

Purwantoro/Palembang

Satelit Lapan Deteksi 232 Hotspot Jelang Puncak Kemarau
Kebakaran hutan di Portugal.

Kebakaran di Portugal, Nasib WNI Terus Dipantau

KBRI Lisbon diperintahkan melacak WNI apakah jadi korban atau tidak.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016