Kekurangan Intel, Kepala BIN Khawatirkan Keamanan Pilkada

Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
VIVA.co.id
- Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Letjen (Purn) TNI Sutiyoso, mengkhawatirkan kondisi keamanan Indonesia jelang perhelatan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 9 Desember 2015.


Sutiyoso mengatakan, kekhawatiran itu dikarenakan minimnya jumlah anggota intel BIN. Selama ini, satu anggota intel BIN mendapatkan tugas untuk memantau dua hingga tiga daerah kota/kabupaten sekaligus.


"Itu yang pasti (menambah personel intelijen), karena untuk menghadapi pilkada serentak saja, sebanyak 269 daerah. Rata-rata satu anggota intelijen dari intelijen daerah meng-
handle
tiga kabupaten. Itu tidak masuk akal, satu orang untuk tiga kabupaten, apalagi di luar Jawa," ujar Sutiyoso, usai dilantik dan diambil sumpahnya oleh Presiden Joko Widodo, di Istana Negara Jakarta, Rabu 8 Juli 2015.


Untuk itu, penambahan menjadi keharusan dalam waktu dekat ini. Tidak lagi satu aparat intelijen, bertugas dan meng
-handle
tiga kabupaten seperti yang ada saat ini. "Paling
enggak,
satu kabupaten dua sampai tiga orang," katanya.


Persoalan di intelijen, Sutiyoso perlu mempelajarinya lebih jauh. Untuk itu, dia segera melakukan rapat internal. Seluruh masalah akan dipetakan.


Namun, untuk penambahan personel, lanjut mantan gubernur DKI Jakarta ini, sangat dibutuhkan dalam waktu dekat. Seribu personel rekrutan baru, diharapkan segera masuk dan membantu kekurangan personel selama ini.


Kepala BIN: Kasus Pembantaian Massal Sebaiknya Ditutup
"Saya mungkin akan mengambil dari berbagai sumber, bisa dari TNI, bisa saja dari masyarakat sipil. Tetapi, bersiap-siaplah, yang memiliki diploma satu lah," katanya.
Kepala BIN: Akar Masalah Separatisme adalah Kelompok Kecil

Sutiyoso mengatakan, rekrutmen baru ini harus cepat dilakukan. Mengingat ada 269 daerah yang akan menggelar pilkada secara serentak.
DPR: Tugas BIN Lebih Berat dari Intelijen Negara Lain


Dia berandai-andai, misalnya, 10 persen atau 27 kabupaten/kota yang terjadi kerusuhan, maka akan sulit bagi pihak keamanan untuk menjernihkan situasi.


"Dan itu terpencar di mana-mana dalam waktu yang bersamaan di Indonesia. Itu citra kita sudah akan buruk sekali. Oleh karena itu, nanti BIN tentu saja akan bekerja sama ketat dengan aparat, baik TNI maupun kepolisian," kata Sutiyoso.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya