Pesawat Modifikasi Cuaca Batal Terbang demi Korban Hercules
Jumat, 3 Juli 2015 - 15:28 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
VIVA.co.id
- Pesawat khusus untuk operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dijadwalkan terbang di langit Sumatera pada Jumat pagi sampai siang, 3 Juli 2015. Soalnya kini terpantau 203 titik api yang tersebar di Sumatera Selatan, Jambi, dan Riau.
Namun operasi untuk memadamkan titik-titik api itu dibatalkan demi menghormati beberapa jenazah yang disemayamkan di hanggar Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau.
"Rencana tadi pagi kita akan melakukan TMC. Namun karena menghormati jenazah yang masih berada di hanggar Lanud Roesmin Nurjadin, maka pelaksanaan loading-nya (pemuatan peralatan dan material) belum bisa dilakukan," ujar kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger.
Dia menjelaskan, pemuatan material untuk TMC ke pesawat memakan waktu cukup lama, sekira 2,5 jam, sehingga dikhawatirkan mengganggu persemayaman jenazah korban kecelakaan Hercules. Namun kalau nanti sudah memungkinkan, TMC akan diusahakan bisa dilakukan.
Selain memadamkan titik api dengan TMC, upaya lain adalah melakukan water bombing atau menjatuhkan air dari udara melalui helikopter. Masalahnya adalah BNPB selama ini menggunakan helikopter milik perusahaan swasta sehingga perlu prosedur khusus untuk menggunakannya.
"Helikopter dari BNPB masih dalam proses perizinan," ujar Edwar.
Baca Juga :
Kebakaran Besar Melanda Portugal
Dia menjelaskan, pemuatan material untuk TMC ke pesawat memakan waktu cukup lama, sekira 2,5 jam, sehingga dikhawatirkan mengganggu persemayaman jenazah korban kecelakaan Hercules. Namun kalau nanti sudah memungkinkan, TMC akan diusahakan bisa dilakukan.
Selain memadamkan titik api dengan TMC, upaya lain adalah melakukan water bombing atau menjatuhkan air dari udara melalui helikopter. Masalahnya adalah BNPB selama ini menggunakan helikopter milik perusahaan swasta sehingga perlu prosedur khusus untuk menggunakannya.
"Helikopter dari BNPB masih dalam proses perizinan," ujar Edwar.
Baca Juga :
Kebakaran di Portugal, Nasib WNI Terus Dipantau
KBRI Lisbon diperintahkan melacak WNI apakah jadi korban atau tidak.
VIVA.co.id
11 Agustus 2016
Baca Juga :